Mengenal Arnis atau Kali, bela diri mematikan dari Filipina

000_Del179624 Mengenal Arnis atau Kali, bela diri mematikan dari Filipina

Jakarta (ANTARA) – Eskrima atau biasa disebut Kali atau Arnis merupakan salah satu bentuk seni bela diri tradisional Filipina.

Seni bela diri ini mempunyai sejarah panjang yang diwariskan secara turun temurun mulai dari zaman kolonial hingga zaman modern.

Arnis dikenal sebagai seni bela diri yang mematikan karena menggunakan senjata, meski bisa juga diperagakan dengan teknik tangan kosong.

1. Sejarah singkat Arnis.

Arnis pertama kali ditanam di Filipina sebagai cara untuk mengusir penjajah asing dan menjaga keamanan komunitas lokal. Seni bela diri ini dipengaruhi oleh berbagai budaya yang berinteraksi dengan masyarakat Filipina seperti Melayu, Arab, Cina, dan Spanyol.

Ketika Spanyol menjajah Filipina, para pejuang lokal harus menyembunyikan latihan bela diri mereka dengan menutupi latihan senjata mereka dalam bentuk tarian rakyat agar tidak menimbulkan kecurigaan dari penjajah. Dari sinilah asal mula berkembangnya teknik halus namun mematikan dari Arnis.

Bela diri ini awalnya dilatih oleh petani daripada angkatan bersenjata profesional. Para petani menggunakan seni bela diri ini sebagai tameng pelindung terhadap serangan desa lain maupun negara asing yang saat itu sedang menyerbu Filipina, dari sanalah filosofi Eskrima atau Arnis berasal.

Setelah masa kolonial, arnis mulai diajarkan secara terbuka dan dikembangkan lebih lanjut hingga dikenal di seluruh dunia sebagai salah satu seni bela diri dengan senjata yang paling efektif.

2. Fitur Arnis/Kali

Ilmu bela diri Arnis atau Kali mempunyai beberapa ciri yang membedakannya dengan ilmu bela diri lainnya, baik dari segi teknik maupun penggunaan senjatanya.

Penggunaan Senjata: Fitur Arnis yang paling menonjol adalah penggunaan senjata sebagai alat pelatihan utamanya. Senjata yang biasa digunakan adalah tongkat rotan atau kayu keras yang disebut “tebu“Dalam beberapa kasus, pencak silat ini juga menggunakan senjata tajam seperti pisau dan pedang. Senjata ini bernama Kali/Kalis yang juga merupakan salah satu nama dari ilmu bela diri ini sendiri.

Namun menariknya, meski menekankan pada senjata, prajurit Arnis juga diajarkan untuk menggunakan teknik yang sama saat mereka dengan tangan kosong dan tidak bersenjata.

Sistem serangan sudut: Arnis mengajarkan sistem serangan dan pertahanan berdasarkan sudut serang. Hal ini membantu praktisi lebih mudah merespons serangan dari berbagai arah, baik menggunakan senjata maupun tangan kosong. Arnis memiliki 12 sudut serang utama yang meliputi serangan ke kepala, bahu, pinggul dan kaki, serta serangan ke perut.

Pembelajaran berpasangan (Latihan): Teknik latihan berpasangan atau latihan merupakan bagian penting dari elemen Arnis. Dalam latihan tersebut, dua orang bergantian menyerang dan bertahan dengan pola yang telah ditentukan.

Salah satu latihan yang terkenal Belajarmelibatkan penggunaan dua tongkat untuk melatih ketepatan, ritme dan koordinasi antara kedua tangan.

Pelatihan jarak dekat: Selain pertarungan senjata, Arnis juga mengajarkan teknik pertarungan jarak dekat atau berjuang. Ini melibatkan teknik pemblokiran, serangan, dan manipulasi sendi untuk mengendalikan lawan dari jarak dekat.

Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi: Salah satu prinsip utama Arnis adalah kemampuan beradaptasi dengan situasi. Teknik Arnis atau Kali dirancang untuk digunakan dengan berbagai alat dan senjata. Praktisi Arnis dilatih untuk menggunakan benda apa pun sebagai senjata improvisasi. Misalnya tongkat pendek bisa diganti dengan payung atau botol.

3. Manfaat berlatih arnis

Arnis tidak hanya mengembangkan keterampilan bela diri, tetapi juga memberikan berbagai manfaat lain bagi praktisi, antara lain:

Pelatihan keseimbangan dan koordinasi: Karena banyak teknik arnis yang memerlukan penggunaan kedua tangan secara bersamaan, latihan ini sangat efektif untuk meningkatkan koordinasi dan keseimbangan tubuh.

Peningkatan ketajaman refleks: Latihan berpasangan seperti Belajar membantu meningkatkan respons tubuh terhadap serangan cepat.

Refleks seseorang yang berlatih Arnis menjadi lebih tajam, dan tubuh dapat merespon serangan dengan lebih efektif.

Disiplin dan pengendalian diri: Seperti banyak seni bela diri lainnya, Arnis juga menekankan pengembangan karakter seperti disiplin, pengendalian diri, dan menghormati lawan.

Arnis telah menjadi seni bela diri yang unik dan menarik. Karakteristik senjata yang unik dan kemampuan beradaptasinya membuat Arnis layak untuk ditelusuri baik sebagai bentuk pertahanan diri maupun sebagai cara untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

Baca juga: Sensei Shoji Arai dari Jepang Puji Penyelenggaraan Kampanye PON Aceh-Sumut

Baca juga: Demetrious Johnson Umumkan Pensiun dari Seni Bela Diri Campuran

Baca juga: Seni Bela Diri Kuno Berkembang di Gala Chengdu Universiade

Reporter: Rayhan Fadilah
Editor : Alviansya Pasaribu
Hak Cipta © ANTARA 2024

Share this content:

Post Comment

You May Have Missed