Waspada Trigeminal Neuralgia, Nyeri di Wajah seperti Sengatan Listrik



ilustrasi-wajah-bengkak_169 Waspada Trigeminal Neuralgia, Nyeri di Wajah seperti Sengatan Listrik


Jakarta, Kabar Indonesia

Rasa sakit yang tajam seperti sengatan listrik di area wajah bagian bawah atau rahang saat menyentuh, berbicara, mengunyah, atau bahkan sekadar menyikat gigi memang patut dikhawatirkan. Karena rasa sakitnya mungkin merupakan trigeminal neuralgia (TN), suatu kondisi nyeri kronis yang mempengaruhi saraf trigeminal.

Saraf ini mentransmisikan sensasi dari wajah ke otak, dan bila rusak, rasa sakit yang luar biasa bisa timbul bahkan akibat rangsangan kecil sekalipun, seperti saat merias wajah, menggosok gigi, mencukur, atau mencuci muka.

Dokter Spesialis Bedah Syaraf dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Dr. Gibran Aditiara Wibawa, SpBS(K), MBA mengatakan, trigeminal neuralgia bisa terjadi akibat disfungsi saraf trigeminal akibat kontak antara pembuluh darah normal (arteri atau vena) dengan saraf trigeminal di dasar otak. Kondisi ini memberi tekanan pada saraf dan menimbulkan rangsangan nyeri.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Selain itu, trigeminal neuralgia juga bisa disebabkan oleh proses penuaan, tumor yang menekan saraf, stroke, dan trauma pada wajah. Selain itu, pada penderita multiple sclerosis (penyakit autoimun yang mempengaruhi sistem saraf pusat dan otak), neuralgia trigeminal dapat terjadi ketika selubung mielin, yang bertugas melindungi saraf tertentu, rusak.

“Neuralgia trigeminal lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria dan lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun,” kata dokter. Gibran.


Pengobatan trigeminal neuralgia bervariasi, mulai dari pengobatan, suntikan, hingga pembedahan. Jika pengobatan tidak lagi efektif, prosedur pembedahan yang disebut dekompresi mikrovaskuler (MVD) bisa menjadi solusinya. Prosedur ini melibatkan relokasi atau pengangkatan pembuluh darah yang menghubungi akar saraf trigeminal untuk mengembalikan fungsi saraf yang rusak.

“MVD berhasil menghilangkan atau mengurangi sebagian besar rasa sakit,” jelas Dr. Gibran punya pengalaman memimpin MIA.

Ia menambahkan, selama prosedur, dokter akan membuat sayatan kecil (minimal invasif) sekitar 5 cm di belakang telinga pada sisi tempat timbulnya rasa sakit. Dokter kemudian akan menggerakkan pembuluh darah yang menyentuh saraf trigeminal melalui lubang kecil ini dan memasang bantalan lembut di antara saraf dan pembuluh darah yang bersentuhan.

Sebelum melakukan MIA atau prosedur pengobatan lainnya, dokter akan melakukan diagnosa dan serangkaian pemeriksaan terhadap pasien. Dengan demikian, kondisi trigeminal neuralgia dapat diketahui berdasarkan gambaran nyeri yang dialami pasien.

Dokter spesialis bedah saraf lainnya yang juga berpengalaman menangani kasus trigeminal neuralgia, Dr. Centri, MD, dari RS Mayapada Tangerang menambahkan, diagnosis trigeminal neuralgia dapat ditentukan dari beberapa tanda.

Pertama, kenali nyeri yang dialami pasien, karena pada kasus trigeminal neuralgia, nyeri tersebut mungkin berupa sensasi nyeri yang hebat, mirip dengan sengatan listrik. Selanjutnya, penting untuk mengetahui bagian wajah mana yang mengalami nyeri.

“Ketiga, apa yang menyebabkan rasa sakit? Biasanya nyeri trigeminal neuralgia terjadi dengan rangsangan ringan pada pipi, seperti makan, minum, berbicara, tersenyum, atau aktivitas ringan lainnya, bahkan saat terkena angin sejuk atau sepoi-sepoi,” jelasnya.

Selain itu, Dr. Centeri menjelaskan, pemeriksaan neurologis dan pencitraan menggunakan MRI juga dapat dilakukan untuk melihat lebih detail penyebab nyeri yang dialami pasien.

Selama pemeriksaan neurologis, dokter menyentuh dan memeriksa wajah untuk menentukan lokasi pasti nyeri dan cabang saraf trigeminal yang terkena. Tes refleks wajah juga dapat memberikan petunjuk apakah terdapat saraf terjepit atau kondisi lainnya.

Sementara itu, MRI kepala berguna untuk menentukan apakah trigeminal neuralgia disebabkan oleh multiple sclerosis, tumor, atau penyebab lainnya. jelas dokter. Tengah.

Sedangkan pemeriksaan, diagnosis, dan pengobatan trigeminal neuralgia minimal invasif melalui MIA dapat dilakukan oleh tim dokter yang berkualifikasi dan berpengalaman seperti Dr. Gibran, Dr. Senteri dan dokter berpengalaman lainnya sedang bertugas. Rumah Sakit Pusat Neurologi Tahir Mayapada.

Tahir Neurology Center adalah layanan berstandar internasional tertinggi yang disediakan oleh seluruh departemen Mayapada Hospital untuk pengobatan komprehensif berbagai penyakit saraf, otak, dan tulang belakang.

Tahir Neuroscience Center didukung oleh tim dokter multidisiplin seperti ahli saraf, ahli bedah saraf dan subspesialis intervensi yang dilengkapi dengan fasilitas lengkap dan fasilitas medis canggih.

Selain pengalaman dalam menangani kasus trigeminal neuralgia, saat ini Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital menangani berbagai kasus kompleks lainnya dengan prosedur canggih seperti Digital Subtraction Angiography (DSA), Deep Brain Stimulation untuk Penyakit Parkinson, Minimally Invasive Spinal Cord Surgery (MIN). ) dan pembedahan tumor tulang belakang.

(ori/ori)




Share this content:

Post Comment

You May Have Missed