Rona Anggun Karya Busana Putri Raja Thailand di Paris Fashion Week



Jakarta, Kabar Indonesia

Putri Sirivannavari, putri raja Thailand Vajiralongkorn memamerkan kreasi terbarunya Pekan Mode Paris.

Diluncurkan di bawah payung merek tersebut pada musim panas 2025, koleksi Sirivannavari adalah studi dualitas, yang mencerminkan keseimbangan halus antara kekuatan dan ringan.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Berdasarkan seni dan patung Renaisans, koleksi ini menggabungkan pengaruh sejarah dengan desain kontemporer. Hasilnya adalah rangkaian karya yang terasa modern, jauh dari kesan tradisional yang sering dikaitkan dengan koleksi desainer asal Asia ketimbang Jepang.

Dalam koleksinya kali ini, Sirivannavari terinspirasi dari karya marmer Michelangelo. Kelahiran Venus karya Botticelli. Koleksinya menyoroti ketegangan antara berani dan canggih.


“Semua patung ini, jika Anda pernah melihatnya di banyak tempat, sungguh membuat saya takjub. Mereka membuatnya tampak seperti sutra. Mereka menjadi tidak nyata [misalnya] tangan. Anda bisa melihat lekukan pembuluh darah dan sebagainya. Dan warnanya sepertinya sangat cocok untuk musim panas,” jelasnya. CNNIndonesia.com.

Koleksi yang terletak di Salon Aigle di Crillon Hotel ini merupakan bagian dari kemegahan karya klasik Prancis. Koleksi ini menampilkan lampu gantung, cetakan emas, panel kayu yang rumit, dan pemandangan Place de la Concorde.




koleksi-fesyen-karya-puteri-raja-thailand-ditampilkan-di-paris_169 Rona Anggun Karya Busana Putri Raja Thailand di Paris Fashion WeekKoleksi terbaru dari lini pakaian milik putri Raja Thailand, Sirivannavari, dihadirkan di Paris Fashion Week. (Kabar Indonesia / Fundy Sturz)

Penggunaan lekukan berliku-liku dan motif grafis menciptakan kontras ketika kain yang cair dan ringan dipadukan dengan bahan yang lebih terstruktur dan mudah disentuh.

Putri Sirivannavari Nariratana Rajakanya menambahkan sentuhan seimbang. Ia menggunakan bahan-bahan seperti organza, sifon, dan kulit untuk membangkitkan kesan bergerak dan mengalir. Kain-kain ini dibungkus, disampirkan dan diikat untuk meniru bentuk alami angin, air dan pasir.

Salah satu fitur paling mencolok dari koleksi ini adalah perhatian pada tekstur.

Menyandingkan kain tipis yang ringan dengan bahan yang lebih berat dan padat seperti katun dan renda akan menciptakan kedalaman visual. Beberapa bagian dilapisi resin yang meniru garis mengalir pada patung marmer, dengan tetap menjaga kelembutan saat digerakkan.

Permainan tekstur ini juga diperkuat dengan efek mosaik yang berkilauan. Itu menambahkan lapisan terakhir matte dan berkilau seperti gaun rajutan merenda dibuat seperti jaring, kemudian dihias lubang talikemudian disulam dengan hiasan perak yang menjuntai.

Siluet koleksinya sangat terinspirasi oleh gaya Renaisans, terutama gaun panjang berpinggang tinggi yang mengalir. Koleksinya juga menampilkan potongan asimetris, potongan dekonstruksi, dan potongan tebal.

Teknik modern ini menciptakan tampilan baru pada bentuk klasik, menata ulang keanggunan mode Renaisans sekaligus mencerminkan kompleksitas feminitas modern.

Palet warna koleksi ini didominasi warna netral: hitam, coklat, dan putih. Juga dilukis dengan motif mencetak yang dia ciptakan sendiri.

Koleksi ini menampilkan pakaian malam. bustier dengan potongan ekstrim dan detail rajutan tangan. Transparansi memainkan peran penting di sini: elemen metalik berkilau berpadu untuk memantulkan cahaya dan menonjolkan garis mengalir pada pakaian.

Penggunaan detail permata seperti gesper ikat pinggang dan bros juga memiliki tujuan fungsional, memungkinkan personalisasi praktis sekaligus meningkatkan estetika secara keseluruhan.




koleksi-fesyen-karya-puteri-raja-thailand-ditampilkan-di-paris-3_169 Rona Anggun Karya Busana Putri Raja Thailand di Paris Fashion WeekKoleksi lini pakaian milik putri Raja Thailand itu dihadirkan di Paris Fashion Week. (Kabar Indonesia / Fundy Sturz)

Potongan asimetris dan kemeja longgar yang dipadukan dengan celana panjang menciptakan tampilan kasual yang mencerminkan kontradiksi maskulinitas modern. Perpaduan elemen formal dan informal, serta penggunaan organza, linen, dan denim, memperkuat penekanan koleksi pada kenyamanan dan pergerakan.

Perhiasan mungkin merupakan salah satu elemen koleksi yang paling konseptual. Beberapa karya, yang terinspirasi oleh studio seniman, menampilkan bentuk keramik putih pucat yang mengingatkan pada pahatan yang belum selesai.

Tangan merupakan motif berulang yang mengelilingi anting dan kalung, melambangkan kekuatan dan kerapuhan.

Batu-batu berbeda yang digunakan dalam koleksi ini menonjolkan seni dekomposisi. Hal ini memungkinkan perhiasan untuk mengeksplorasi berbagai bentuk sambil tetap menjaga koneksi dengan inspirasi pahatan koleksinya.

(ashar/asar)


[Pict:Kabar Indonesia]



Share this content:

Post Comment

You May Have Missed