Neurorestorasi Mayapada Hospital, Harapan Baru bagi Penyintas Stroke



ilustrasi-konsultasi-dengan-dokter_169 Neurorestorasi Mayapada Hospital, Harapan Baru bagi Penyintas Stroke


Jakarta, Kabar Indonesia

Saat ini, stroke telah menjadi salah satu penyakit yang paling banyak diderita di Indonesia, tidak hanya menyerang orang lanjut usia tetapi juga generasi muda. Menurut Institute of Health Metrics and Evaluation (IHME), stroke merupakan penyebab kematian utama di Indonesia dan penyebab kematian kedua di dunia.

Namun, ada harapan baru penyintas stroke pulih lebih cepat dengan perawatan modern di Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital Bandung, dimana masalah saraf dan otak dapat ditangani dengan metode terkini.

Sekadar informasi, stroke merupakan penyakit serius yang dapat mengakibatkan cacat sementara atau permanen. Efek jangka panjang dapat berkisar dari kelumpuhan, kelemahan otot, gangguan bicara, dan penurunan fungsi kognitif dan emosional.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Komplikasi lain termasuk kesulitan menelan, depresi, dan nyeri kronis, yang dapat menurunkan kualitas hidup pasien secara drastis. Oleh karena itu, pasien stroke memerlukan perawatan intensif yang tepat sasaran.

Perkembangan di bidang medis telah memberikan secercah harapan bagi para penyintas stroke melalui program NeuroRecovery. Program ini dilaksanakan di Tahir Neuroscience Center, Mayapada Hospital.


Dokter Spesialis Saraf, Konsultan Neurorehabilitasi, Mayapada Hospital, Surabaya, Dr. Debi Wahyuning Hadi, Sp.N, Subsp.NRE (K), mengatakan program Neurorecovery dilakukan sebagai terapi restoratif (rehabilitasi) untuk memaksimalkan fungsi otak dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

“Neurorestorasi merupakan salah satu cabang ilmu saraf yang berhubungan dengan pemulihan struktur dan fungsi saraf akibat penyakit saraf tertentu, termasuk stroke. Fase pemulihan ini biasanya berlangsung dari 2 minggu hingga 6 bulan setelah stroke dan merupakan fase penting untuk pemulihan fungsional. jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (27/9).

Ia menambahkan, tidak hanya bermanfaat untuk stroke, neurorecovery juga dapat dilakukan untuk penyakit Parkinson, tumor dan infeksi otak dan saraf, bahkan trauma atau kecelakaan.

Program ini merupakan pendekatan terapeutik yang memberikan harapan kepada pasien untuk mengurangi risiko kecacatan dan dampak penyakit otak dan saraf, katanya.

Dokter spesialis neurologi, peneliti RS Neurorestorasi Mayapada Kuningan, Dr. Andri Gunawan, Sp.S, F-NR menambahkan, neuroremediasi dilakukan untuk mengoptimalkan kemampuan otak dan sistem saraf melalui berbagai tindakan, tergantung ruang lingkup dan kondisi klinis yang akan dipulihkan.

“Secara umum mencakup lima jenis, yaitu: neuroplastisitas, neuroregenerasi dan perbaikan saraf, neurogenesis (terapi sel), neuromodulasi dan neuroengineering, serta neurorehabilitasi. Salah satu bidang terapi yang dapat digunakan adalah neuromodulasi, menggunakan beberapa alat untuk menstimulasi otak, baik merangsang atau menghambat otak dan sel saraf,” jelasnya.

Metode neuromodulasi dilakukan dengan menggunakan gelombang elektromagnetik di dalam alat. Stimulasi magnetik transkranial (TMS) atau menggunakan arus listrik lemah dengan menggunakan alat. stimulasi arus searah transkranial (tDCS).

Menurut dr Andrey, kedua metode ini merupakan prosedur non-invasif yang tidak memerlukan kontak langsung dengan otak atau pembedahan, tidak memerlukan anestesi, serta aman dan nyaman bagi pasien karena tidak menimbulkan rasa sakit.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa neuromodulasi dengan TMS dan tdx merupakan terapi tambahan dan bukan terapi utama pengganti obat.

Selain kedua alat tersebut, terdapat alat dan teknik neurorestorasi lainnya. Pemilihan instrumen, metode dan efektivitas tentunya harus didasarkan pada kondisi klinis pasien dan derajat keluhannya.

Beberapa alat dan teknik lainnya meliputi: Stimulasi otot listrik (EMS), penyadapan neuromuskularSuntikan botoks, umpan balik saraf Dan jarum kering yang bermanfaat untuk mengatasi kekakuan dan nyeri otot, hingga terapi sel menggunakan sel induk (sel induk) untuk memperbaiki sel-sel otak yang mati atau rusak.

Salah satu rekomendasi pelayanan medis berstandar internasional yang dapat melakukan program neurorehabilitasi pemulihan stroke adalah di Tahir Neuroscience Center yang berlokasi di seluruh jaringan rumah sakit Mayapada.

Sekadar informasi, penanganan kasus stroke dan berbagai kasus neurologis di Rumah Sakit Tahir Mayapada Neuroscience Center dilakukan oleh tim ahli multidisiplin dan dokter berpengalaman dengan menggunakan peralatan medis modern.

Pelayanan prima ini memberikan pelayanan yang luas mulai dari skrining, diagnosis, terapi, pembedahan hingga rehabilitasi dan terapi rehabilitasi untuk pengobatan gangguan saraf secara lengkap dan menyeluruh.

Mayapada Hospital juga memiliki Layanan Darurat Stroke yang siaga 24 jam sehari untuk memberikan penanganan darurat jika terjadi stroke sesuai standar protokol internasional. Pintu ke Igloo kurang dari 60 menit untuk pasien dengan obstruksi stroke, dan pengobatan obstruksi stroke minimal invasif dengan prosedur trombektomi di laboratorium kateter.

Tahir Neuroscience Center milik Mayapada Hospital juga berhasil menangani berbagai kasus kompleks. mendorongseperti operasi invasif minimal untuk tumor kepala, Stimulasi otak dalam untuk pengobatan penyakit parkinson, bedah sumsum tulang belakang minimal invasif (sayatan minimal) dan bedah tumor tulang belakang.

(belakang)




Share this content:

Post Comment

You May Have Missed