Mayapada Bandung Sukses Angkat Tumor di Belakang Hidung Tanpa Bekas



709ad909-120f-4722-96b3-f156bf8c7e78_169 Mayapada Bandung Sukses Angkat Tumor di Belakang Hidung Tanpa Bekas


Jakarta, Kabar Indonesia

Mayapada Hospital Bandung melalui Tahir Neurological Center berhasil melakukan operasi pengangkatan tumor hipofisis dengan menggunakan metode terbaru dengan sayatan minimal, bahkan bisa dikatakan tanpa bekas luka, yaitu transnasal transsphenoidal endoskopi.

Konsultan Ahli Bedah Saraf Neuro-Onkologi Mayapada Hospital Bandung Dr. Roland Sidabuthar, Sp.BS, Subsp.N-Onk (K), M.Kes menjelaskan, tumor hipofisis merupakan pertumbuhan sel abnormal pada kelenjar pituitari yang terletak di dasar tengkorak, tepat di belakang hidung.

Kelenjar ini disebut juga kelenjar pituitari dan berfungsi menghasilkan hormon yang mengatur fungsi penting tubuh seperti pertumbuhan, metabolisme, dan reproduksi, ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (27/9).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Ia melanjutkan, sebagian besar tumor hipofisis bersifat jinak dan tidak semua penderita tumor tersebut mengalami gejala. Namun jika seseorang merasakan gejalanya, berarti tumor tersebut memberikan tekanan pada jaringan di sekitarnya atau bisa juga terjadi karena ketidakseimbangan hormon.

Tumor hipofisis yang berukuran lebih dari 2 cm dapat menimbulkan gejala seperti sakit kepala, penglihatan kabur, nyeri wajah, mual dan muntah bahkan kejang, ujarnya.


“Pengobatan tumor ini akan didasarkan pada jenis, ukuran, lokasi dan pertumbuhan tumor,” tambah dokter. Roland.

Seorang pasien wanita berusia 46 tahun berkonsultasi dengan dokter tentang kasus tumor hipofisis. Roland bersama tim di Tahir Neuroscience Center, salah satu pusat layanan terbaik di Mayapada Hospital Bandung.

Pasien datang dengan keluhan sakit kepala yang tidak kunjung membaik, malah semakin parah dan terasa seperti sering dilupakan selama dua minggu terakhir. Pasien sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit lain, namun tidak ada perbaikan.

Oleh karena itu, pasien memutuskan untuk menghubungi layanan Rumah Sakit Saraf Tahir Mayapada Bandung untuk penanganan lebih lanjut.

“Pemeriksaan awal dilakukan dengan menggunakan MRI, hasilnya menunjukkan adanya tumor pada kelenjar pituitari. Terakhir, bersama tim, kami mengambil langkah pengangkatan tumor dengan metode minimal invasif atau minimal incision, yakni melalui pendekatan transnasal transsphenoidal. endoskopi,” kata dokter. Roland.

Sementara itu, dokter spesialis bedah saraf dan konsultan neuro-onkologi di Mayapada Hospital Bandung, Dr. Agung Budi Sutiono, Sp.BS, Subsp.N-Onk (K), MD menjelaskan prosedur endoskopi transnasal transsphenoidal ini.

Tindakannya dilakukan dengan memasukkan alat berupa tabung tipis beserta kabel optik dari kamera melalui rongga hidung langsung ke lokasi tumor di dasar tengkorak, sehingga tidak terjadi sayatan. tubuh pasien. wajah atau kepala,” jelas dokter yang berpengalaman dalam berbagai prosedur bedah saraf itu.

Dokter Spesialis Bedah Syaraf RS Mayapada Tangerang, Dr. Raka Janitra, Sp.BS menjelaskan, teknik pengangkatan tumor hipofisis endoskopi transnasal transsphenoidal merupakan pilihan pembedahan terbaru dengan banyak keunggulan dibandingkan pembedahan tradisional.

“Durasi prosedur endoskopi transnasal transsphenoidal jauh lebih singkat, sekitar 1-2 jam, dan terdapat risiko kerusakan jaringan di sekitar tumor akibat prosedur dengan sayatan yang lebih sedikit. Prosedur ini juga tidak memerlukan jahitan sehingga dapat meminimalkan risiko pendarahan dan pasien lebih cepat pulih,” jelasnya.

Sekadar informasi, Endoskopi Transnasal Transsphenoidal memerlukan keahlian dokter spesialis bedah saraf dengan pelatihan khusus dan pengalaman luas seperti Mayapada Hospital Tahir Neuroscience Center dengan pelayanan berstandar internasional dan teknologi canggih.

Mampu tidak hanya melakukan prosedur endoskopi transsphenoidal transnasal, Rumah Sakit Pusat Neurologi Tahir Mayapada juga memiliki pengalaman dalam menangani kasus-kasus kompleks lainnya yang melibatkan penggunaan tindakan mendorong.

Beberapa di antaranya adalah digital Substraction Angiography (DSA), trigeminal neuralgia, stimulasi otak dalam untuk penyakit Parkinson, operasi sumsum tulang belakang minimal invasif (sayatan minimal) dan operasi tumor tulang belakang.

(belakang)




Share this content:

Post Comment

You May Have Missed