Hati-hati, 5 Maskapai Ini ‘Hobi’ Menurunkan Penumpang Secara Paksa


Daftar isi



  • Maskapai yang kerap menurunkan penumpang secara paksa

Jakarta, Kabar Indonesia

Insiden pendaratan paksa penumpang perusahaan penerbangan jadi salah satu mimpi buruk turis.

Sejumlah penumpang beberapa kali terpaksa turun. pesawat terbang. Biasanya kejadian ini terjadi pada pesawat terbang dipesan berlebih atau keuntungan penumpang.

“Dikeluarkan dari pesawat setelah membeli tiket adalah salah satu pengalaman perjalanan yang paling membuat frustrasi,” kata pemimpin redaksi Upgraded Points, Keri Stooksbury. Perjalanan dan rekreasi.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Hal ini, lanjut Stokesbury, sering terjadi karena maskapai penerbangan menjual lebih banyak tiket daripada kursi yang tersedia untuk mengantisipasi kekurangan penumpang.

“Kami sedang mempelajari praktik industri penerbangan untuk memberikan informasi kepada para pelancong dan menjadi lebih sadar akan maskapai penerbangan yang paling mungkin mengalami masalah ini,” tambahnya.


Maskapai penerbangan sering kali menawarkan kompensasi kepada penumpang yang bersedia turun secara sukarela. dipesan berlebih penerbangan.

Kompensasi termasuk kompensasi moneter dalam jumlah sampai dengan memperbarui kursi pada penerbangan atau akses berikutnya duduk santai (objek transit).

Sebuah studi oleh Upgraded Points menjelaskan bahwa jumlah kompensasi yang diterima penumpang dapat berbeda-beda di setiap negara bagian.

Di Arkansas misalnya, pemudik yang ingin turun akan mendapat kompensasi rata-rata minimal US$382 atau Rp5,7 juta.

Sementara di California, penumpang menuntut tingkat kompensasi yang lebih tinggi yaitu $832 atau Rp12,5 juta.

Waktu transit penerbangan dan kondisi musiman dalam setahun (seperti hari libur) juga mempengaruhi kesediaan penumpang untuk menyerahkan kursinya.

Jika penumpang sedang terburu-buru untuk sampai ke tempat tujuan, tentu pihak maskapai tidak akan menurunkannya begitu saja.




ilustrasi-boeing-737-800_169 Hati-hati, 5 Maskapai Ini 'Hobi' Menurunkan Penumpang Secara PaksaIlustrasi. Ada beberapa maskapai penerbangan yang kerap menurunkan penumpang secara paksa. (iStockfoto/GordZam)

Faktanya, ada beberapa maskapai penerbangan yang terkenal dengan “hobinya” memaksa penumpang turun. Hal ini dibuktikan dengan buruknya kinerja sejumlah maskapai penerbangan.

1. Maskapai penerbangan perbatasan

Maskapai penerbangan bertarif rendah Frontier Airlines adalah salah satu maskapai penerbangan yang paling mungkin melakukan penurunan penumpang secara paksa di antara maskapai penerbangan besar AS.

Frontier secara tidak sengaja kehilangan 3,21 penumpang per 10.000 selama 2023-24, menurut sebuah studi oleh Upgraded Point.

Jumlah penumpang yang hilang 400% lebih tinggi dibandingkan maskapai penerbangan AS lainnya.

2. Maskapai Penerbangan Amerika

Di posisi kedua ada American Airlines yang memiliki tingkat penurunan penumpang sebesar 0,60 per 10 ribu penumpang.

3. Maskapai Penerbangan Roh

Masih dari AS, posisi berikutnya ditempati Spirit Airlines dengan koefisien 0,43 per 10 ribu penumpang.

4. Maskapai Delta

Delta Airlines memiliki jumlah penurunan sukarela tertinggi – 7,49 per 10 ribu penumpang.

Meski demikian, Delta menyatakan tidak ada masalah jika penumpang terpaksa turun.

5. Udara Setia

Seperti halnya Delta Airlines, Allegiant Air juga mengatakan tidak ada masalah jika penumpang terpaksa turun.

(aur/ashar)


[Pict:Kabar Indonesia]



Share this content:

Post Comment

You May Have Missed