Diagnosis Masalah Otak dengan DSA Cerebral di Mayapada Hospital



ilustrasi-sakit-kepala-sebelah-kiri-atau-migrain-1_169 Diagnosis Masalah Otak dengan DSA Cerebral di Mayapada Hospital


Jakarta, Kabar Indonesia

Selama ini sakit kepala sering kali dianggap remeh. Pada sebagian besar kasus, nyeri ini tidak sulit untuk diatasi, namun pada kondisi tertentu dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah vena di otak.

Pada tahun 2023, seorang pasien wanita berusia 44 tahun dirawat di Pusat Saraf Tahira Mayapada RSUD Bandung dengan keluhan sakit kepala yang hilang timbul selama lebih dari 1 tahun, kemudian semakin hebat dan tidak membaik dalam waktu 1 minggu setelah mengonsumsi obat pereda nyeri. .

Dokter Kondrad Mual Pandapotan Pasaribu, SpN(K)FINS, Dokter Spesialis Neurologi Intervensi RS Mayapada Bandung yang menangani kasus tersebut kemudian melakukan Digital Subtraction Angiography (DSA) untuk melihat dan mendeteksi adanya permasalahan pada pembuluh darah di otak atau yang mengarah ke dia.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Hasilnya, keluhan pasien tersebut ternyata disebabkan oleh trombosis vena serebral, yakni penyumbatan pembuluh darah vena otak. Dr Conrad berkata: DSA atau angiografi serebral, prosedur diagnostik yang memeriksa pembuluh darah otak dan leher.

Tindakan ini dilakukan dengan memasukkan kateter ke pembuluh darah di selangkangan dan mengarahkannya ke pembuluh darah leher dan otak menggunakan kawat yang dipandu sinar X (fluoroskopi), kata dokter. Konrad.


Dalam prosedur ini, dokter menyuntikkan zat kontras yang dicampur pengencer darah ke dalam kateter yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah leher dan otak. Dengan menggunakan fluoroskopi, dokter akan mendapatkan gambaran detail pembuluh darah di leher dan otak, tidak termasuk gambar tulang, otak, dan jaringan lunak.

“Dengan prosedur DSA ini, kita bisa melihat masalah apa saja yang terjadi pada pembuluh darah otak. Apakah ada penyempitan arteri atau vena, penonjolan pembuluh darah (aneurisma), malformasi pembuluh darah, kita juga bisa melihat lokasi dan luas penyumbatannya,” kata dr Conrad.

Selain itu, DSA juga berguna untuk menilai aliran darah pada pembuluh darah kolateral dan anastomosis, serta membantu dokter menentukan tindakan terapeutik yang tepat terhadap kelainan yang terjadi.

Dokter Ivan Kurnianto Prabovumukti, Sp.N, FINA, rekan dokter spesialis neurologi intervensi RS Mayapada Tangerang menambahkan, prosedur DSA dilakukan tergantung kasusnya, seperti kasus stroke tersumbat baru atau stroke berulang dan semakin parah, stroke. pada usia muda dengan faktor risiko yang tidak jelas, adanya plak atau penyumbatan pembuluh darah di otak.

Kemudian juga pada pasien dengan sakit kepala yang diduga disebabkan oleh kelainan pembuluh darah, pendarahan pada lapisan pelindung otak (subarachnoid), dugaan pecahnya pembuluh darah otak, dugaan pendarahan otak akibat malformasi pembuluh darah (AVM). ), dugaan aneurisma disertai perdarahan subarachnoid, dugaan adanya bekuan darah pada sinus vena otak (trombosis sinus).

Menurut dr Ivan, prosedur yang sama digunakan sebelum operasi (pra-embolisasi) untuk tumor otak, kepala, dan leher yang mendapat banyak suplai darah.

Sebelum prosedur DSA, dokter akan mewawancarai pasien terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi mengenai alergi terhadap obat dan zat kontras (yodium) atau bahan yang mengandung yodium, seperti kerang atau udang.

Pasalnya, cairan kontras yang digunakan dalam prosedur DSA biasanya mengandung yodium yang berfungsi sebagai penanda pembuluh darah di otak. Pasien juga diharuskan berpuasa selama 2 hingga 3 jam sebelum tes DSA, melepas perhiasan, gigi palsu, atau aksesoris lainnya selama tes.

“Kami juga menyarankan agar pasien diberikan anestesi lokal pada area akses di paha sebelum pemasangan kateter pembuluh darah. Beberapa pasien, terutama anak-anak dan pasien tidak stabil, akan menjalani anestesi umum. Bila zat kontras disuntikkan akan menimbulkan sensasi hangat dan kesemutan, terkadang disertai rasa mual,” kata dokter. Ivan.

DSA sendiri merupakan salah satu prosedur lanjutan di Tahir Mayapada Neuroscience Center Hospital yang didukung oleh fasilitas medis lengkap dan tim multidisiplin. Tahir Neurology Centre, layanan prima Mayapada Hospital yang secara holistik menangani berbagai masalah saraf, otak, dan tulang belakang melalui deteksi dini, diagnosis, intervensi saraf, dan bedah saraf untuk rehabilitasi saraf, juga memiliki layanan darurat stroke yang standby 24 jam dengan mode standar. protokol door-to-needle internasional, yaitu merawat pasien dengan obstruksi stroke dalam waktu kurang dari 60 menit.

(bereaksi/tertawa)


[Pict:Kabar Indonesia]



Share this content:

Post Comment

You May Have Missed