Deteksi Kanker Usus dengan Virtual Colonoscopy, Nyaman dan Cepat



ilustrasi-kanker-kolorektal_169 Deteksi Kanker Usus dengan Virtual Colonoscopy, Nyaman dan Cepat


Jakarta, Kabar Indonesia

Konsumsi makanan pedas, asam, manis, dan berlemak secara terus-menerus, dipadukan dengan gaya hidup yang minim aktivitas, menimbulkan gaya hidup yang berbahaya bagi kesehatan.

Gaya hidup ini tanpa disadari bisa memicu berbagai masalah kesehatan serius, salah satunya kanker usus besar. Kanker usus besar atau kanker kolorektal adalah jenis kanker yang terjadi di usus besar dan rektum.

Faktanya, saat ini kasus kanker usus besar tidak hanya ditemukan pada orang berusia 45 tahun ke atas saja, namun banyak ditemukan pada usia muda akibat pilihan gaya hidup yang tidak sehat.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Menurut Globocan, pada tahun 2022 jumlah kasus kanker kolorektal mencapai 23.805 dengan persentase 5,85%, menempati urutan ke 5 kasus kanker yang terjadi pada pria dan wanita.

Hal ini karena kanker ini merupakan “kanker diam-diam” yang biasanya tidak disadari oleh pasien. Seringkali kasus kanker sudah mencapai stadium lanjut.

Atas dasar ini, Satuan Tugas Layanan Pencegahan Amerika Serikat (USPSTF) menurunkan usia ideal untuk skrining kanker kolorektal menjadi 45 tahun. Artinya, semua orang yang berisiko terkena kanker kolorektal harus menjalani pemeriksaan mulai usia 45 tahun, bahkan lebih awal jika mereka memiliki faktor risiko.

Spesialis bedah pencernaan di Mayapada Hospital Bandung. Renaud Rudiman, MSc, Sp.B Subsp. BD(K), FICS, FCSI mengatakan deteksi dini menjadi kunci utama untuk meningkatkan peluang kesembuhan.

“Sayangnya, banyak orang menunda atau menghindari pemeriksaan kanker usus besar karena merasa tidak nyaman dan memalukan. Oleh karena itu penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini kanker usus besar,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa (29). /10).

Menurutnya, salah satu cara yang efektif kanker usus besar Kolonoskopi adalah pemeriksaan usus besar dengan menggunakan endoskopi. Alat ini berbentuk seperti tabung dengan kamera di ujungnya, yang dimasukkan ke dalam usus besar melalui lubang dubur.

Tes ini paling sensitif untuk mendeteksi kelainan, seperti polip atau pertumbuhan kecil di usus besar, ujarnya.

“Kolonoskopi adalah standar emas untuk skrining dan diagnosis kanker usus besar karena kemampuannya untuk melihat keseluruhan usus besar serta mendeteksi dan menghilangkan polip dalam prosedur yang sama. Ini adalah tes yang paling tepat untuk orang yang memiliki riwayat keluarga menderita kanker usus besar. kata dokter Reno.

Namun, metode kolonoskopi tradisional ini tidak nyaman bagi banyak orang. Oleh karena itu, kini ada alternatif skrining yang lebih nyaman, yakni kolonoskopi virtual yang dapat dilakukan di Pusat Gastrohepatologi RS Mayapada.

Dokter Spesialis Bedah Pencernaan Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Dr. Rofi Yuldi Saunar, Sp.B, KBD mengatakan: “Konoskopi virtual merupakan solusi alternatif yang lebih nyaman dan aman bagi pasien yang ingin melakukan deteksi dini kanker usus besar.

“Kolonoskopi virtual menggunakan sinar-X dosis rendah untuk membuat gambar tiga dimensi bagian dalam usus besar dan rektum sehingga dokter dapat melihat apakah terdapat polip, bisul, atau kanker,” kata dokter tersebut. Rofi.

Proses kolonoskopi virtual tidak lagi memerlukan pemasangan selang ke dalam rektum, sehingga meminimalkan rasa tidak nyaman dan memakan waktu kurang dari 30 menit, katanya.

Pasien, katanya, cukup meminum cairan barium untuk membersihkan usus, lalu berbaring di meja CT scan selama beberapa menit.

Kolonoskopi virtual juga direkomendasikan oleh American Cancer Society (ACS) sebagai tes skrining deteksi dini kanker usus besar, dimulai pada usia 45 tahun, dan dilakukan rutin setiap 5 tahun sekali, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko.

Jika Anda merasa berisiko tinggi terkena kanker kolorektal, segera temui dokter untuk mendapatkan diagnosis dini yang tepat. Mayapada Hospital menyediakan layanan deteksi dini yang komprehensif di Pusat Gastrohepatologi, mulai dari skrining, diagnosis hingga pembedahan.

Selain itu, layanannya Pusat Gastrohepatologi Rumah Sakit Mayapada didukung oleh tim dokter multidisiplin dengan peralatan terkini yang mendukung prosedur lanjutan seperti kolonoskopi virtual.

Lalu, jika Anda mengidap kanker usus besar, Mayapada Hospital Cancer Center adalah solusinya. Sebuah fasilitas utama yang mengkhususkan diri dalam pengobatan berbagai kasus kanker, Mayapada Hospital Cancer Center menawarkan perawatan tumor dan kanker yang komprehensif.

Cancer Center didukung oleh Dewan Tumor yang mematuhi standar protokol internasional dan proaktif dalam memberikan perawatan yang akurat dan terkini, serta memiliki layanan navigator pasien dengan tim dokter dan perawat yang membimbing pasien dalam menjalani pengobatan kanker.

Mayapada Hospital Cancer Center juga terus berinovasi dan menyediakan layanan kesehatan seperti pusat perawatan kanker di luar negeri.

(menghirup)



Share this content:

Post Comment

You May Have Missed