Cuaca Buruk Desember, Warga RI Jangan Liburan ke Daerah-Daerah Ini



516231bc-d5c6-430b-a650-ca2cb367969f_169 Cuaca Buruk Desember, Warga RI Jangan Liburan ke Daerah-Daerah Ini

Jakarta, Kabar Indonesia

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025 (Nataru), banyak masyarakat Indonesia yang berencana atau berencana untuk mudik ke kampung halaman. hari libur umum ke tempat wisata favorit Anda.

Namun, kini cuaca yang semakin tidak menentu rupanya justru menimbulkan banyak keraguan terhadap rencana perjalanan.

Pakar Pusat Penelitian Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) prof. Dr Erma Ylihastin berbagi pandangannya mengenai kondisi cuaca dan apakah aman untuk berwisata ke Pantai Selatan, Pantura Jawa, Bali dan sekitarnya.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Dalam video berdurasi 17 menit yang dibagikannya di Instagram resminya @ermayulihastin, perempuan tersebut menjelaskan benih-benih siklon tropis sedang terbentuk di perairan selatan Indonesia dan dampaknya bisa menyebabkan hujan terus menerus hingga berhari-hari.

Jawa, serta Kalimantan, mungkin akan mengalami hujan lebat atau berkepanjangan.

“Kita akan membahas bibit-bibit siklon tropis yang kini terbentuk di perairan selatan Indonesia. Kenapa kita bahas? Karena dampaknya bisa menimbulkan hujan terus menerus selama beberapa hari baik di Jawa maupun Kalimantan,” jelasnya.

Erma mengatakan, cuaca buruk saat ini disebabkan oleh bibit siklon tropis yang tercipta akibat bertemunya dua gelombang besar atmosfer, yakni Madden-Julian Oscillation (MJO) yang bergerak dari Samudera Hindia menuju Indonesia, dan Rossby. melambai.

Kedua gelombang ini sangat kuat secara horizontal dan kini lebih dari sekadar pusaran angin, serta memiliki radius 2 hingga 5 kilometer yang dikhawatirkan dapat memicu terbentuknya siklon tropis.

Pakar sekaligus peneliti BRIN mengatakan, saat ini terdapat tiga sumber siklon tropis di langit Indonesia, yakni 91S, 93S, dan 94S. Letak ketiga bibit siklon tropis tersebut berbeda-beda, namun ada dua yang berdekatan dan berpotensi bergabung, yakni 93S dan 94S.

Diketahui, cikal bakal Siklon 91S masih berada di langit barat daya Banten dan kondisinya cukup stabil dan aman.

Sedangkan 93S yang lebih besar berada di perairan barat, lepas pantai barat pantai Port Hedland Australia. Artinya, embrio siklon 93S berada di wilayah NTT dan NTB bagian selatan.

Jika embrio Siklon 93S terus berkembang karena dipicu oleh suhu permukaan laut yang hangat, benih tersebut berpotensi tumbuh lebih besar dan menjadi siklon tropis dalam waktu kurang dari 24 jam.

Erma sendiri berharap benih-benih tersebut segera tertarik oleh benih-benih siklon tropis lainnya ke wilayah Australia, sehingga tidak menimbulkan terlalu banyak hujan di wilayah selatan Indonesia.

Namun sayang, kekuatan 93C malah lebih besar, kekuatan angin bertambah 10 kilometer per jam. Seed 93S sendiri sudah diupgrade karena lebih berbahaya. Akhirnya bibit siklon tropis 94S berakhir di laut timur Indonesia, tepatnya di Kupang, dekat Timor Timur.

Di bidang pariwisata, Erma menyarankan masyarakat Indonesia untuk menjauhi daerah yang menjadi lokasi bibit siklon tropis. Selain itu, ia juga mengingatkan untuk waspada di wilayah terdampak seperti Kalimantan.

Meski badai tidak berhenti di Kalimantan, Erma mengingatkan badai menyebabkan terbentuknya pusaran awan konvektif yang membawa hujan. Kalimantan sendiri sering dilanda badai akibat badai.

Destinasi lain yang disarankan Erma hindari adalah Pantai Selatan, Bali, Lombok, Labuan Bajo dan wilayah timur Indonesia lainnya.

“Kalau libur panjang itu maksudnya (liburan), lama banget, kurang aman, apalagi Bali. Bali, Lombok, Labuan Bajo, semua yang di timur saat ini bertemu (angin) di sana,” jelas Erma.

Wilayah tenggara Indonesia juga kurang direkomendasikan. Daerah yang terendam banjir seperti wilayah utara Jawa Tengah juga kurang direkomendasikan. Erma mengatakan BRIN memperkirakan rekomendasi ini akan tetap berlaku hingga 12 atau 15 Desember 2024.

Gelombang atmosfer penyebab bibit siklon tersebut diperkirakan akan berlangsung hingga 12 Desember atau paling lambat 15 Desember, menunggu bibit siklon tertarik ke Samudera Pasifik.

Wanita itu juga dengan tegas mengingatkan masyarakat Indonesia untuk “jangan berlibur ke pantai yang (terletak) di selatan itu sampai tanggal 12 atau 15, ada kemungkinan (badai) akan sedikit mereda.”

Oleh karena itu, jika ingin merencanakan liburan, sebaiknya pilih waktu setelah tanggal 15 Desember 2024, dengan tetap menghindari destinasi yang berisiko.

Menurut Erma, destinasi paling aman adalah pantai utara Indonesia. Namun, ia mengingatkan untuk tetap membawa jas hujan dan payung karena di sana masih akan turun hujan.

Ia juga menyarankan, jika tetap ingin berlibur, sebaiknya pergi ke tempat yang dekat dengan tempat tinggal agar bisa segera mengungsi jika terjadi sesuatu yang tidak terkendali dan membahayakan.



Share this content:

Post Comment

You May Have Missed