Christian Dior dan Otonomi Tubuh Perempuan



Jakarta, Kabar Indonesia

Maria Grazia Chiuri kembali ke halaman Museum Rodin di Paris dengan koleksi terbarunya untuk rumah mode. Christian Dior.

Koleksi mode Koleksi Dior Summer 2025 merupakan eksplorasi menarik tentang asal muasal fashion. Pertama-tama, ia mempertanyakan hubungan antara tubuh dan proses pembuatan pakaian.

Pertunjukan Dior, kali ini dengan instalasi kaca biru keruh yang menakjubkan, mengingatkan pada pertunjukan pertama Chiuri dengan rumah tersebut pada bulan September 2016. Saat itu dia melakukannya pagar sebagai titik awal pengumpulan.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Daripada hanya berfokus pada estetika, Chiuri berupaya menciptakan dialog antara fungsi fashion dan dampak emosionalnya.

Chiuri mengunjungi kembali arsip Christian Dior. Salah satu yang utama adalah inspirasi dari gaun Amazone, gaun berwarna hitam. wol dengan ikat pinggang dan pita yang dirancang untuk koleksi musim gugur/dingin 1951-1952. Amazone, sebagai simbol kekuatan dan kemandirian, menjadi fokus koleksi ini.


Melalui lensa kearsipan ini, Chiuri berupaya menghubungkan masa lalu dan masa kini. Ini memadukan unsur sejarah legendaris Dior dengan kepekaan modern. Hasilnya adalah koleksi reflektif.

Salah satu fitur utama dari koleksi ini adalah estetika grafis monokromnya. Palet warnanya didominasi warna hitam dan putih, diekspresikan melalui kotak-kotak tebal dan garis-garis memanjang mengingatkan logo Miss Dior yang terkesan repetitif.

Perpaduan busana hitam putih muncul dalam koleksi Dior, misalnya kemeja putih klasik dengan rok atau celana panjang hitam.

Permainan kontras ini semakin dipertegas dengan sisipan merah cerah, terutama pada jaket. pembomyang dapat ditampilkan sebagai suntikan energi. Namun, apa yang tampaknya merupakan tambahan tampaknya layak. renungan.

Meskipun kelihatannya mulusChiuri juga memasukkan detail rumit ke dalam desainnya. Pada seluruh koleksinya terdapat detail bordir berupa kupu-kupu dan jumbai.




show-dior-springsummer-2025-3_169 Christian Dior dan Otonomi Tubuh PerempuanKoleksi terbaru Dior dihadirkan di Paris Fashion Week. (REUTERS/Joanna Heron)

Gaun malam dari baju kaos serta elemen olahraga Bagaimana kaos olahraga merefleksikan tema yang lebih besar yang ada di seluruh koleksi ini: perpaduan antara mode, tubuh, dan atletis.

Hubungan dengan olahraga ini sangat relevan untuk Olimpiade dan Paralimpiade, yang berakhir di Paris pada tahun 2024. Chiuri menyebut acara ini sebagai fokus global baru pada kesetaraan dan inklusi gender.

Tema-tema ini tercermin dalam penekanan koleksinya pada tubuh, bukan sekedar wadah untuk mengenakan pakaian. Namun lebih dari itu, sebagai wadah kekuatan dan pemberdayaan.

Dengan cara ini, Chiuri memasuki perbincangan yang lebih luas tentang peran fesyen dalam mencerminkan dan membentuk nilai-nilai sosial.

Menunjukkan Semakin bersinar berkat hadirnya instalasi seni karya SAGG Napoli, seorang seniman sekaligus pemanah kompetitif.

Kehadirannya di dalam ruangan mimbar membawa tingkat makna baru pada koleksinya karena latihan memanah menekankan harmonisasi tubuh dan pikiran.

Pertunjukan Napoli dan elemen tekstual dihadirkan sepanjang instalasi. menunjukkanmenekankan tema presisi, fokus dan ketahanan.

Frasa seperti ‘Semoga membangun pikiran dan tubuh yang kuat menjadi karya terhebat yang pernah saya ciptakan.‘ memperkuat hubungan antara kekuatan fisik dan ketangguhan mental. Sebuah hubungan yang bergema baik dalam gambarnya di Naples maupun dalam desain Maria Grazia sejak awal karirnya di Dior.

(ashar/ashar)


[Pict:Kabar Indonesia]



Share this content:

Post Comment

You May Have Missed