Bukan Cuma Tidur, Ini 7 Jenis Istirahat yang Kamu Butuhkan
Daftar isi
Jakarta, Kabar Indonesia —
Lelah? apakah kamu membutuhkannya Istirahat. Namun tidur atau liburan tidak selalu menjadi jawaban atas rasa penat. Sebaiknya dicek kembali karena diperlukan beberapa jenis istirahat.
Ketika rasa lelah dan penat melanda, masyarakat mengatasinya dengan meluangkan waktu untuk beristirahat. Aneh, meski sudah istirahat, rasa tidak nyaman itu tak kunjung hilang.
Konsultan klinis Claudia Skowron mengutip dari buku Sacred Peace karya Saundra Dalton-Smith.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI
Buku ini mengklaim setidaknya ada tujuh jenis rekreasi. Anda mungkin kurang istirahat sehingga masih merasa lelah.
1. Istirahat fisik
![]()
|
Seseorang membutuhkan istirahat fisik. Istirahat jenis ini diperlukan setelah aktivitas fisik yang melelahkan. Anda bisa tidur, bersantai atau tidur siang (tertidur).
2. Istirahat mental
Apakah otak Anda masih memikirkan banyak hal saat Anda tidur? Skowron berpikir Anda mungkin sedang berjuang dengan defisit istirahat mental. Tidur mungkin membantu, tapi tidak akan pernah memulihkan kekuatan.
“Untuk membantu istirahat mental, Dalton-Smith merekomendasikan istirahat sejenak selama hari kerja atau menulis jurnal sebelum tidur,” tulis Skowron di Psikologi hari ini.
Ia sering menasihati klien untuk menciptakan jarak antara pikiran dan emosi. Anda cukup mengamati pikiran yang masuk dan membiarkannya lewat tanpa memberikan tekanan.
3. Relaksasi sensorik
![]()
|
Orang modern hidup di dunia yang penuh dengan hal-hal yang mengganggu, seperti monitor, obrolan, pencahayaan, musik, hewan peliharaan.
Istirahat sensorik dapat dicapai dengan membiarkan diri Anda pergi tanpanya waktu layar 45 menit sebelum tidur. Anda juga dapat melakukan latihan grounding, di mana Anda fokus hanya pada satu indera dan benar-benar “hadir” pada saat itu.
4. Istirahat emosional
Istirahat emosional memberi seseorang kesempatan untuk menjadi dirinya sendiri dan mengekspresikan emosinya.
Anda mungkin merasa tidak enak, tetapi ketika ditanya tentang hal itu, Anda memberikan jawaban sebaliknya. Hal ini sering dilakukan di dunia profesional, namun justru dapat memberikan tekanan ekstra pada Anda.
Istirahat emosional juga bisa berarti menghabiskan waktu bersama orang-orang yang dapat memberikan ketenangan emosional.
5. Istirahat sosial
Penting untuk memahami apakah Anda seorang ekstrovert atau introvert. Saat Anda berada di dekat orang lain, terutama di tengah kerumunan orang, apakah energi Anda cepat terkuras?
“Memahami batasan baterai sosial kita dapat membantu kita memahami kapan kita perlu mengisi ulang tenaga,” kata Skowron.
6. Istirahat kreatif
Bekerja di bidang kreatif membutuhkan istirahat yang kreatif. Pekerja kreatif sering kali terjebak dalam mencari ide, menghadapi berbagai kendala dalam menulis, atau merasa bosan.
Salah satu cara untuk mencapai relaksasi kreatif adalah dengan mengelilingi diri Anda dengan inspirasi sambil menghilangkan kebutuhan untuk “melakukan apa pun” dengannya. Ada inspirasi, tapi tidak perlu dikelola.
Anda bisa berjalan-jalan di alam atau rehat sejenak dari proyek pekerjaan.
7. Istirahat rohani
![]()
|
Tubuh dan pikiran membutuhkan istirahat mental atau spiritual. Istirahat seperti ini berarti Anda terhubung dengan sesuatu yang lebih dalam dan lebih besar dari diri Anda sendiri.
Anda dapat menambahkan doa dan meditasi ke dalam aktivitas harian Anda. Anda juga dapat mengambil bagian dalam kegiatan sukarelawan, kegiatan luar ruangan, atau pertukaran kelompok.
(/ pua)
[Pict:Kabar Indonesia]
Share this content:
Post Comment