7 Bahaya Anak Tidak Vaksin, Rentan Sakit Berat hingga Fatal



tenaga-kesehatan-hibur-vaksinasi-covid-anak-17_169 7 Bahaya Anak Tidak Vaksin, Rentan Sakit Berat hingga Fatal

Daftar isi



Jakarta, Kabar Indonesia

Kapan sebaiknya anak mulai mendapatkan vaksinasi? Berdasarkan anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak dimulai vaksin sejak lahir. Sebenarnya ada tiga vaksin utama yang diberikan saat lahir, yakni Hepatitis B, Polio, dan BCG.

Berikutnya, anak harus mendapat vaksin lain dan vaksinasi ulang sesuai jadwal yang dianjurkan. Vaksinasi sangat penting untuk melindungi anak dari bahaya penyakit dan perburukan gejala.

Kurangnya vaksin atau tidak lengkapnya vaksinasi akan menimbulkan berbagai akibat tidak hanya bagi anak, tetapi juga bagi orang lain.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Jadi mengapa anak-anak yang tidak divaksinasi berbahaya? Berikut daftarnya.

1. Anak-anak rentan terkena penyakit serius

Vaksin dapat mencegah sejumlah penyakit, seperti hepatitis, TBC, batuk rejan, dan difteri. Anak-anak yang tidak mendapatkan vaksinasi rentan terhadap penyakit ini.


Mengutip laman UNICEF Indonesia, anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi juga lebih rentan mengalami masalah kesehatan lainnya. Misalnya, anak penderita campak seringkali mengalami komplikasi seperti diare, pneumonia, kebutaan, dan malnutrisi.

2. Anggota keluarga berisiko sakit.

Anak-anak yang tidak divaksinasi berisiko menulari anggota keluarga dan orang lain. Orang dewasa yang tertular penyakit ini hanya mengalami gejala ringan, namun komplikasinya bisa serius dan fatal.

Misalnya, ibu hamil yang terinfeksi virus rubella berisiko sangat tinggi melahirkan bayi dengan kelainan bawaan. Lalu, jika tertular virus campak, sang ibu bisa saja rentan mengalami keguguran.

3. Penyebaran penyakit ke lingkungan

Kasus penyakit menular yang menjadi epidemi dapat dimulai pada anak-anak yang tidak mendapatkan vaksinasi atau menerima vaksin yang tidak lengkap. Polio merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya dapat diturunkan melalui vaksin. Tanpa vaksin, polio pasti akan menjadi bencana kesehatan global.

4. Biaya pengobatan dan perawatan yang tinggi.

Bentuk penyakit yang parah dapat menyebabkan rawat inap. Otomatis orang tua harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Ini juga salah satu bahayanya jika anak tidak diberikan vaksinasi.

Penderita difteri memerlukan rawat inap segera di institusi yang mampu mengobati penyakit dan komplikasinya. Pasien ditempatkan di ruang isolasi dan diberikan obat khusus.

Sedangkan campak memerlukan pengobatan hingga 15 hari. Tentu saja hal ini merugikan bagi anak-anak, apalagi bagi anak-anak yang sudah bersekolah.

5. Penurunan kualitas hidup

Tidak semua penyakit bisa sembuh total atau sembuh seperti semula. Ada penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi dan berujung pada cacat permanen. Tentu saja hal ini dapat menurunkan kualitas hidup anak.

Campak dapat menyebabkan komplikasi seperti kebutaan. Polio akan menyebabkan cacat permanen dan kematian.

6. Penurunan angka harapan hidup

Bukti menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak mendapat imunisasi lengkap lebih besar kemungkinannya untuk sakit, sehingga menyebabkan penurunan angka harapan hidup. Anak-anak rentan terhadap penyakit yang harus dicegah dengan vaksin.

7. Pembatasan perjalanan dan belajar.

Salah satu bahaya yang terkait dengan tidak memberikan vaksinasi kepada anak-anak adalah pembatasan perjalanan dan kehadiran di sekolah. Sejumlah negara telah menetapkan persyaratan imunisasi lengkap bagi warga negara asing. Anak-anak juga tidak mempunyai kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri.

(mereka/istri)


[Pict:Kabar Indonesia]



Share this content:

Post Comment

You May Have Missed