6 Kebiasaan Warga Jepang agar Panjang Umur, Makan Jangan Kekenyangan
Daftar isi
-
Inilah kebiasaan-kebiasaan yang menjadi resep umur panjang warga Jepang.
Jakarta, Kabar Indonesia —
Jepang memiliki populasi per kapita berusia di atas 100 tahun, yang merupakan tertinggi dibandingkan negara lain. Anda mungkin mengira ini masalah genetika. Meskipun hal ini tidak sepenuhnya benar.
Angka harapan hidup juga ditentukan oleh pola makan dan gaya hidup. Pola makan dan gaya hidup yang sehat dapat melindungi manusia dari penyakit kronis, sehingga penuaan bukan berarti penyakit.
Orang Jepang dikenal sangat ketat dalam mengatur pola makan. Hal itu tak lain adalah menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani warga Negeri Matahari Terbit itu.
Inilah kebiasaan-kebiasaan yang menjadi resep umur panjang warga Jepang.
1. Makan rumput laut
Pola makan orang Jepang banyak mengonsumsi makanan nabati, salah satunya rumput laut. Rumput laut dikonsumsi sebagai campuran sup miso, lauk pauk, dan paling sering digunakan sebagai pembungkus bola nasi (onigiri).
Rumput laut bisa Anda jadikan santapan atau sekadar camilan, menggantikan keripik yang tinggi garam. Anda juga bisa menggunakan wakame (sejenis rumput laut untuk sup) sebagai campuran sayur sup di rumah.
2. Amalan hara hati bu.
Di Jepang ada pepatah “hara hachi bu” yang artinya Anda hanya boleh makan sampai kenyang 80 persen. Dengan kata lain, Anda perlu menyisakan ruang di akhir makan.
Hara hachi bu tidak melibatkan pembatasan asupan makanan, tetapi membantu orang Jepang mempraktikkan pola makan yang sadar untuk menghindari konsumsi terlalu banyak kalori.
Menurut penelitian pada hewan, praktik seperti itu dapat mengurangi peradangan dan meningkatkan umur.
3. Lakukan segala sesuatunya sebagaimana mestinya
Salah satu kebiasaan orang Jepang yang membuat mereka bisa berumur panjang adalah melakukan segalanya dengan benar. Yumi Yamamoto, presiden proyek penelitian Jepang Longevi Quest, yang membenarkan keberadaan orang tertua di dunia, mencontohkan Kane Tanaka.
Kane Tanaka adalah orang Jepang tertua dan orang tertua kedua dalam sejarah manusia. Dia hidup sampai usia 119 tahun. Tanaka menyukai Coca-Cola, tapi hanya minum satu botol sehari.
“Dia tidak kecanduan dan tidak akan menyalahgunakan alkohol. Saya pikir ini adalah kejadian umum di Jepang. Orang Jepang makan makanan seimbang dan tidak makan atau minum terlalu banyak,” kata Yamamoto mengutip SKMP.
4. Minum teh hijau.
Teh hijau diketahui memiliki banyak manfaat. Orang Jepang terbiasa meminum teh hijau; bahkan ada tradisi upacara minum teh (chanoyu).
Menurut Today, teh hijau kaya akan antioksidan polifenol yang mengurangi peradangan, melindungi sel dari kerusakan, dan menutrisi bakteri baik di usus.
5. Shinrin-yoku
Di Jepang ada praktik shinrin-yoku yang artinya mandi hutan atau menikmati suasana hutan.
Shinrin-yoku menekankan praktik perhatian dan kesatuan dengan alam. Saat berada di alam, Anda menggunakan seluruh panca indera, seperti merasakan angin, melihat hijaunya dedaunan, dan mendengar dengungan serangga.
Mandi hutan atau menikmati hutan dan alam terbukti berhubungan dengan penurunan tekanan darah, penurunan kadar hormon stres, dan peningkatan aktivitas sistem saraf parasimpatis yang semuanya menandakan perasaan tenang.
6. Duduk tegak
Postur duduk anda perlu diperhatikan. Salah satu kebiasaan orang Jepang yang mendorong umur panjang adalah menjaga posisi duduk tegak. Yamamoto mengatakan nenek buyutnya selalu menjaga punggungnya tetap tegak.
“Satu hal yang saya perhatikan tentang orang berusia seratus tahun dan lanjut usia di Jepang adalah mereka sangat disiplin dan ketat terhadap diri mereka sendiri dalam hal postur tegak,” katanya.
Penelitian menunjukkan bahwa postur tubuh yang baik dapat meminimalkan stres pada tubuh, mencegah rasa sakit, dan membantu menjaga fungsi tubuh dengan baik.
(mereka/istri)
[Pict:Kabar Indonesia]
Share this content:
Post Comment