4 Faktor yang Menurunkan IQ Anak, Orang Tua Wajib Perhatikan
Daftar isi
-
Faktor yang menurunkan IQ anak
Jakarta, Kabar Indonesia —
Kecerdasan intelektual atau IQ (IQ) anak bisa berubah. Orang tua sebaiknya lebih memperhatikan faktor-faktor yang menurunkannya. IQ anak.
Orang tua mana yang tidak ingin anaknya menjadi pintar? Memang benar faktor genetik mempengaruhi IQ anak, namun itu hanya salah satu dari beberapa faktor. Tingkat IQ juga dipengaruhi oleh pola makan, lingkungan, pendidikan, aktivitas fisik, dan waktu luang.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI
Tidak hanya faktor yang meningkatkan IQ, orang tua juga harus memperhatikan hal-hal yang berpeluang menurunkan IQ.
Menurut beberapa penelitian, hal-hal berikut ini bisa menurunkan IQ anak.
1. Lingkungan
Penelitian yang dimuat dalam Industrial Psychiatry Journal menunjukkan bahwa lingkungan menjadi salah satu faktor yang menurunkan IQ anak. Penelitian ini melibatkan lebih dari 1.000 anak sekolah berusia 12–16 tahun dari sekolah swasta dan negeri di India.
Para peneliti telah mengamati pengaruh lingkungan tumbuh anak, termasuk kondisi kehidupan, aktivitas fisik, pendapatan orang tua, pendidikan orang tua, dan pekerjaan ayah, terhadap IQ anak.
[Pict:Kabar Indonesia]
Akibatnya, anak-anak yang tumbuh di lingkungan yang mendukung, seperti tinggal di kota, aktif secara fisik lebih dari 5 jam seminggu, memiliki orang tua yang berpendidikan tinggi, memiliki pekerjaan profesional untuk ayahnya, dan memiliki pendapatan yang tinggi, memiliki IQ yang lebih tinggi.
Sebaliknya, anak yang tumbuh di lingkungan kurang baik akan kesulitan mengembangkan potensi intelektualnya.
2. Paparan bahan kimia
Masa kehamilan juga mempengaruhi kecerdasan anak. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One menunjukkan bahwa ibu dengan kandungan bahan kimia di-n-butil ftalat dan diisobutil ftalat yang tinggi dalam tubuhnya selama kehamilan akan melahirkan anak dengan nilai IQ yang jauh lebih rendah.
Menurut CNN, anak-anak berusia 7 tahun yang terpapar bahan kimia dalam jumlah besar memiliki IQ enam poin lebih rendah dibandingkan anak-anak yang terpapar bahan kimia dalam jumlah lebih sedikit.
Phthalate adalah bahan kimia yang membuat plastik lebih fleksibel dan sulit pecah. Bahan kimia ini sering ditemukan pada barang sehari-hari seperti wadah penyimpanan makanan, pengharum ruangan, sampo, dan kosmetik.
3. Asupan tinggi lemak dan gula
Konsumsi memegang peranan penting dalam perkembangan kecerdasan anak. Peneliti dari Inggris dan Kanada menemukan hubungan antara makanan tinggi lemak dan gula dengan rendahnya IQ.
Kuesioner menanyakan orang tua tentang asupan anak-anak mereka dan seberapa sering orang tua memberi mereka makanan tidak sehat. Menurut ABC News, anak-anak dengan asupan lemak dan gula yang tinggi pada usia 3 tahun memiliki IQ yang lebih rendah pada usia 8-12 tahun dibandingkan anak-anak pada usia yang sama yang mengonsumsi makanan bergizi dalam jumlah tinggi.
4. Kekerasan dan penelantaran
Pelecehan dan penelantaran juga menjadi faktor yang menurunkan IQ anak. Hal ini ditemukan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Queensland.
Penelitian tersebut berdasarkan data dari University Study of Kehamilan (MUSP). Data tersebut berisi data studi longitudinal terhadap lebih dari tujuh ribu ibu dan bayinya yang lahir di Rumah Sakit Brisbane (1981-1983).
Penelitian ini mencakup dugaan penganiayaan yang dilaporkan ke Departemen Keluarga, Pemuda dan Kesehatan Masyarakat menggunakan database MUSP.
Data MUSP memberikan informasi nilai tes tes numerasi, literasi, dan penalaran abstrak terhadap 3.796 remaja usia 14 tahun. Sepenuhnya 7,9 persen remaja (298 remaja) yang menjadi korban pelecehan memiliki skor IQ tiga poin lebih rendah dibandingkan mereka yang menjadi korban pelecehan. tidak menjadi sasaran kekerasan.
“Temuan ini menunjukkan bahwa pelecehan dan penelantaran anak memiliki konsekuensi negatif yang independen dan penting bagi perkembangan kognitif anak,” kata Ryan Mills, penulis utama studi tersebut, seperti dikutip dari situs University of Queensland.
(/kre)
Share this content:
Post Comment