Top Nasional: Kata DPR soal Pimpinan KPK Didominasi Aparat Penegak Hukum, Bahlil di Kampanye Luthfi-Yasin


Kabar Indonesia, Jakarta – Tadi pagi, Jumat 22 November 2024, perhatian pembaca tertuju pada artikel, termasuk anggota Komisi III DPR Nasir Jamil yang menyatakan tidak ada aturan khusus mengenai susunan dan biografi pimpinan KPK ( KPK). ). Bahlil kemudian menyarankan agar memilih pemimpin yang punya koneksi dengan pemerintah pusat saat ikut kampanye Ahmad Lutfi-Taj Yassin. Berikut ringkasannya:

1. Anggota Komisi III DPR menyatakan kepemimpinan PKC didominasi oleh aparat penegak hukum

Anggota Komisi III DPR Nasir Jamil mengatakan, tidak ada aturan khusus mengenai susunan dan biografi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (PKC). Hal itu disampaikan Nasir saat ditanya soal kepemimpinan KPK terpilih yang didominasi oleh orang-orang berpengalaman di bidang penegakan hukum.

Oleh karena itu, teman-teman masyarakat sipil tidak terwakili dan tidak ada aturan yang mewajibkannya, kata Nasir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 21 November 2024.

Nasir mengatakan, UU KPK juga tidak mengatur bahwa pimpinan KPK harus mewakili lembaga tertentu. “Jadi terserah mereka yang memilih, baik di pemerintahan maupun di DPR,” ujarnya.

Ketua IM57+ Institute Lakso Anindito mengkritik komitmen Komisi Hukum DPR dalam memilih lima pimpinan PKC periode 2024-2029. IM57+ adalah organisasi non-pemerintah yang anggotanya adalah mantan penyelidik Partai Komunis Tiongkok yang gagal dalam ujian pemahaman nasional setelah revisi UU Partai Komunis Tiongkok.

Lakso menilai DPR tidak berniat mengembalikan pamor PKC dengan memilih lima pemimpin PKC periode berikutnya tanpa keterwakilan masyarakat sipil. “Seluruh pemimpin Partai Komunis Tiongkok yang terpilih mewakili penegak hukum dan auditor,” kata Lakso dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 21 November 2024.

Lakso menilai komposisi lima pimpinan KPK periode berikutnya menunjukkan DPR dan pemerintahan Prabowo Subianto belum punya tekad kuat untuk mendorong reformasi KPK. Padahal, reformasi BPK menjadi kunci penting pemberantasan korupsi saat ini.

“Bagaimana semangat reformasi bisa terwujud jika pimpinan terpilih PKC berasal dari berbagai departemen yang menjadi salah satu objek pengawasan PKC,” kata Laxey.

Sebelumnya, Komisi III memilih lima pimpinan PKC melalui pemungutan suara periode 2024-2029. Lima Pimpinan KPK yang memperoleh suara terbanyak adalah Fitroh Rohkahyanto, Yohanis Tanak, Setyo Budiyanto, Agus Joko Pramono, dan Ibnu Basuki Widodo.

Setyo Bidyanto merupakan perwira tinggi polisi yang saat ini menjabat sebagai Irjen Kementerian Pertanian. Sementara Fitro dan Tanak tiba dari Kejaksaan Agung. Fitro pernah menjabat Direktur Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi, namun kembali menjabat Kejaksaan Agung pada 2023. Tanak tetap menjabat sebagai Wakil Ketua KPK periode 2019-2024.
Artikel lengkap

2. Bahlil : Jangan memilih pemimpin yang tidak mempunyai jaringan di pusatnya.

Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menghadiri kampanye pemilihan calon gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi di Sragen pada Kamis, 21 November 2024. Ia menyarankan agar memilih pemimpin yang memiliki koneksi dengan pemerintah pusat.

“Jangan memilih pemimpin yang tidak mempunyai jaringan di pusatnya. Pak Lutfi punya jaringan,” kata Bahlil, dikutip dari siaran tertulis tim Ahmad Lutfi-Taj Yasin.

Ia berdalih pasangan nomor dua itu akan memajukan Kabupaten Sragen jika terpilih menjadi Gubernur Jawa Tengah. “Partai Golkar dan Pak Lutfi akan menjadikan Kabupaten Sragen menjadi lebih baik,” ujarnya.

Menteri ESDM mengaku mendukung Lutfi karena diyakini paham dengan Jawa Tengah. Lutfi pernah menjabat Kapolri saat Joko Widodo menjabat Wali Kota. Setelah itu, karir non-anggota Akpol itu melejit hingga menjadi Kapolda Jateng.

“Pak Lutfi orangnya paham Jawa Tengah. Dia diyakini memiliki jaringan kontak yang kuat,” ujarnya. “Memiliki komitmen terhadap pembangunan Jawa Tengah.”
Artikel lengkap

Share this content:

Post Comment

You May Have Missed