Survei Tiga Lembaga, Elektabilitas Pramono Anung dan Ridwan Kamil Bersaing Ketat


Kabar Indonesia, Jakarta – Survei tiga lembaga menunjukkan persaingan ketat dua pasangan calon gubernur Jakarta yang berlaga dalam perhelatan pemilihan kepala daerah (pilkada) Jakarta 2024. Survei Indopolling Research and Consulting menunjukkan elektabilitas individu calon gubernur nomor urut 01, Ridwan Kamil, bersaing ketat dengan calon gubernur nomor urut 03, Pramono Anung. Elektabilitas Ridwan Kamil sebesar 36,6 persen yang disusul Pramono Anung sebesar 35,6 persen.

[–>

Direktur Riset Indopolling, Dewi Arum Nawang Wungu, mengatakan untuk posisi calon wakil gubernur nomor urut 03, Rano Karno, memimpin dengan elektabilitas 40,6 persen. Disusul oleh calon wakil gubenur nomor urut 01, Suswono, sebesar 25,6 persen. “Lalu posisi terakhir, calon wakil gubernur nomor urut 02, Kun Wardana sebesar 2,8 persen,” ujar Dewi dalam keterangan di Jakarta pada Rabu, 20 November 2024.

[–>

Perhelatan pemilihan kepala daerah atau pilkada Jakarta diikuti tiga pasangan calon. Mereka adalah pasangan calon nomor nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (Rido); pasangan calon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun); dan pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno. Pasangan calon Ridwan-Suswono didukung 12 partai di antaranya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Golkar, dan Gerindra. Pasangan calon Dharma-Kun merupakan pasangan calon dari jalur independen. Adapun Pramono-Rano didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

[–>

Dewi menjelaskan, survei dilakukan pada 8 sampai 15 November 2024. Survei melibatkan 880 responden yang dipilih menggunakan metodologi multistage randon sampling, yang memastikan representasi yang berimbang di berbagai wilayah Daerah Khusus Jakarta. Margin of error sebesar ± 3.3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil survei ini memberikan gambaran tentang preferensi dan perilaku politik masyarakat di Jakarta menjelang Pilkada 2024.

Dalam simulasi tiga nama calon gubernur, Dewi mengatakan, elektabilitas Pramono Anung sebesar 43,1 persen sedikit lebih tinggi daripada Ridwan Kamil sebesar 40,0 persen. Sementara Dharma Pongrekun hanya meraih 3,9 persen dengan undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan sebesar 13,1 persen. Lalu, dia melanjutkan, posisi pemilih loyal untuk Pramono Anung mencapai 85,2 persen dari baseline 43,1 persen, dan posisi pemilih loyal Ridwan Kamil 81,5 persen dari baseline 40,1 persen.

[–>

Hasil simulasi pilihan pasangan calon secara tertutup tanpa kartu bantu menunjukkan, responden Jakarta lebih banyak memilih pasangan Pramono Anung-Rano Karno dengan elektabilitas 47,3 persen; pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono memperoleh dukungan 39,4 persen; dan pasangan Dharma-Kun Wardana memperoleh 3,8 persen.

Adapun simulasi menggunakan kertas suara, pasangan Pramono-Rano meraih elektabilitas 48,4 persen. Disusul pasangan nomor urut 01, Ridwan Kamil-Suswono sebesar 38,4 persen dan pasangan nomor urut 02, Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebesar 4.0 persen. “Jarak elektoral pasangan calon 01 dan 03 memperlihatkan selisih signifikan sebesar 10 persen, atau lebih dari dua kali margin of error,” tutur Dewi.

Dari survei ini, menurut Dewi, ada fenomena split-ticket voting, fenomena yang lahir akibat adanya bermacam pemilihan, misalnya pemilihan legislatif (DPR) dan pemilihan eksekutif (presiden). Jika pemilih memilih calon yang berbeda untuk beberapa jenis pemilihan itu disebut sebagai split-ticket voting. 

Dewi mengatakan, fenomena ini terjadi di kalangan pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Golkar, dan Gerindra. Pemilih dengan latar simpatisan ketiga partai politik tersebut tampaknya masih lebih banyak yang mendukung pasangan Pramono-Rano. Sementara mayoritas pemilih PDIP terlihat cukup solid mendukung Pramono-Rano. 

“Sebaliknya, hanya 44,0 persen pemilih PKS, 43,1 persen pemilih Golkar, dan 48,3 persen pemilih Gerindra yang mendukung pasangan Ridwan Kamil -Suswono. Pasangan calon nomor urut 02 nampak belum beranjak dari angka elektoral 4-5 persen,” kata Dewi.

Dalam kesempatan terpisah sebelumnya, hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno menyalip Ridwan Kamil-Suswono dan juga Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Pramono -Rano mendapatkan 46 persen, disusul Ridwan Kamil-Suswono sebesar 39,1 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 5,1 persen.

Survei SMRC ini digelar pada 31 Oktober-9 November 2024. Survei dilakukan dengan melibatkan 1.210 warga Jakarta yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah. Responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Margin of error survei diperkirakan sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sementara itu, hasil Survei Litbang Kompas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 juga menunjukkan persaingan ketat Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono. Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Pramono-Rano bersaing ketat dengan 38,3 persen. Disusul Ridwan-Suswono dengan elektabilitas 34,6 persen. Sedangkan Dharma Pongrekun-Kun Wardana berjarak cukup jauh dengan elektabilitas 3,3 persen.  

Survei tersebut dilakukan pada 20-25 Oktober 2024 atau sebulan sebelum pemungutan suara pilkada pada 27 November 2024. Sebanyak 1.200 responden warga Jakarta berusia 17 tahun atau sudah menikah terlibat dalam survei ini. Para responden tersebut dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Kemudian, survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka, toleransi kesalahan atau margin of error survei sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pilihan Editor:

Anis menyapa dengan tiga jari dan tersenyum setelah bertemu Pramono-Rano

Share this content:

Post Comment

You May Have Missed