Sederet Catatan Panelis Usai Tes Wawancara Seleksi Calon Dewas KPK
Kabar Indonesia, Jakarta – Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif menjadi peserta wawancara seleksi calon Dewas KPK. Beberapa komentar ia sampaikan terkait kriteria yang harus dipenuhi jika menjadi anggota dewan pengawas lembaga antirasuah itu. Terutama mengenai fungsi pengawasan dan standar etika.
Laode mewawancarai 20 kandidat untuk menguji pengetahuan dan pemahaman mereka tentang PKT. Menurut Laode, ada beberapa kandidat yang hanya mendaftar saat melamar pekerjaan. Meski tidak ada salahnya, pemikiran seperti itu, menurut Laode, berpotensi menghambat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengembangkan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Kami tentu layak mendapatkan perhatian dari mereka yang menonjol karena pengetahuan dan pengalamannya. Tapi ada juga yang hanya ingin mencari pekerjaan,” kata Laode saat ditemui usai wawancara seleksi di Sekretariat Negara Kementerian, Jumat. 20 September 2024
Laode mengatakan, panelis bisa menilai 20 calon Dewas KPK. Namun Laode belum bisa memastikan apakah penilaian para panelis akan diterima sepenuhnya oleh panitia seleksi dalam memilih calon yang cocok untuk menduduki jabatan Dewas KPK.
Saya memberi nilai kepada semua calon sesuai dengan kemampuannya. Namun, ada satu calon yang tidak saya beri nilai karena saya mengenalnya dan satu universitas dengan saya,” kata Laode.
Panelis lainnya, Ningrum Natasya Sirait pun turut memberikan komentar mengenai pengetahuan calon Dewas KPK mengenai tanggung jawab pengawasan lembaga antirasuah tersebut. Ia sangat mewaspadai kemungkinan adanya upaya intervensi, terutama terkait pembagian tugas di lapangan nantinya.
Ningrum memperkirakan masih banyak calon yang belum memahami fungsi Dewas KPK. Ada kesalahpahaman. Dia ingin korupsi diberantas, tapi kenyataannya Dewas PK fungsinya mengawasi lembaga, bukan penindakan, kata Ningrum.
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ini mengatakan, panitia seleksi dan panitia mencari calon yang benar-benar memahami fungsi pengawasan PKC. Karena kalau penegakannya masih belum paham, berarti komisioner atau pimpinan PKC sudah tidak punya fungsi lagi.
Ningrum juga menyinggung sejarah calon Dewas KPK mulai dari kejaksaan hingga kepolisian. Dia mengatakan bahwa jika jaksa atau polisi terpilih untuk mengawasi lembaga tersebut, diharapkan tidak ada pihak yang akan mengganggu pekerjaan PKT.
“Hal ini perlu kita tekankan berkali-kali karena kita tidak ingin masyarakat salah paham. Kami mencari dewan pengawas, kami tidak mencari komisaris,” kata Ningrum seraya menyatakan, “Kalau kami mencari komisaris, itu sudah dilakukan (pemilihan Ketua KPK).”
Berikut 20 nama calon Dewas KPK yang diwawancarai:
1. Ahmed Sukendro
2. Benny Jozua Mamoto
3.Bobby Hamzar Rafinus
4. Chiska Mirawati
5. Ellie Fariani
6. Gatot Darmasto
Periklanan
7. Gusrizal
8. Hamdi Hassiarbaini
9.Hamida Abdurrahman
10.Heru Kresna Reza
11. Iskandar Mz
12. Kaspudin Maupun
13. Kebebasan Sitignak
14. Maria Margareta Rini Purvandari
15. Pendarahan
16. Padma Devi Lyman
17. Teladan Shakti Sulendrakusuma.
18. Shri Khadiati Vara Kustriani
19. Sumpeno
20. Wisnu Baroto
Pilihan Redaksi: Tes wawancara calon Dewas KPK selesai, Pansel akan kirimkan 10 nama ke Presiden
Share this content:
Post Comment