Sebut Kabinet Zaken Hanya Gimik, Ini Saran Pengamat untuk Prabowo


Kabar Indonesia, Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto sedang mempersiapkan kabinetnya untuk pelantikan 20 Oktober mendatang. Mantan Panglima Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Mereka bilang dia akan membentuk kabinet didominasi oleh para profesional, yang disebut kantor Zaken.

Urusan Kabinet Kabinet Menteri terdiri dari para ahli di bidangnya, termasuk perwakilan partai politik atau yang dicalonkan oleh mereka. “Yang jelas Pak Prabowo menginginkan pemerintahan Zaken di kabinetnya,” ujarnya. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani di Gedung DPR, Selasa 10 September 2024

Erapol: Kantor Zaken Prabowo hanya gimmick

Rencana Prabowo membentuk kabinet zaken menuai komentar sinis dari Ketua Eksekutif Era Politik Indonesia (Erapol), Hafidlul Ulum. Ia menilai rencana ini hanya sekedar aksi politik.

“Rencana ini akan sulit dilaksanakan dan hanya merupakan aksi politik untuk menggambarkan pemerintahan masa depan sebagai pemerintahan yang baik dan serius dalam menjalankan negara dan memberikan pelayanan yang baik kepada rakyat,” kata Uloom dalam keterangan resmi, Jumat. 13 September 2024

Analis komunikasi politik ini menilai wacana kabinet Zaken bertentangan dengan realitas politik di lapangan. Ulum mengatakan, kabinet Zaken seharusnya diisi oleh para profesional yang ahli di bidangnya dan bukan perwakilan partai politik.

“Prabowo tidak bisa keluar dari partai politik sambil menyiapkan kabinet,” ujarnya.

Ketimbang diisi ahli, Ulum memperkirakan kabinet Prabowo akan membagi kursi dan jabatan di antara koalisi pendukung pada Pilpres atau Pilpres 2024.

“Salah satu tujuannya bergabung dengan partai-partai tersebut adalah untuk nantinya memperoleh jabatan menteri atau kepala lembaga di pemerintahan. Mengapa mereka harus mendukung dan bergabung jika mereka tidak mendapatkan pekerjaan di pemerintahan?” – katanya.

Periklanan

Ulum juga membeberkan potensi tenaga ahli dari kalangan kader partai politik. Namun, penunjukan tersebut bisa saja terhambat karena ahli tersebut bukan elite atau senior partai sehingga dianggap tidak layak menjabat menteri.

“Kalau dipaksakan, akan terjadi gesekan di internal partai karena elite partai yang seharusnya diangkat menjadi menteri malah didepak,” ujarnya.

Permasalahan tidak berhenti sampai disitu saja: Uloom mendesak Prabowo untuk lebih fokus membangun kabinet yang efektif dibandingkan mempromosikan kabinet zaken.

Ia juga mencatat bertambahnya jumlah menteri di kabinet Prabowo dari sebelumnya 34 menjadi 44. Bagi Ulum, penambahan jabatan menteri hanya akan menambah besar anggaran.

“Tidak mau sekedar berbagi kekuasaan, Anda membentuk kementerian baru yang tanggung jawab dan fungsinya tidak berbeda dengan kementerian lain. Kabinet “Gema bukanlah solusi untuk mengatur negara dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

ANDY ADAM FATURAKHMAN | SAVERO ARISTIA VENANTO

Pilihan Editor: Dasko mengatakan, Prabowo akan melihat efektivitas rencana pembukaan kantor di IKN.


Share this content:

Post Comment

You May Have Missed