Restorasi Alam dan Perbaikan Lingkungan Dinilai Perlu Aksi Nyata
memuat…
Menteri LHK Siti Nurbaya pada Senin (30 September 2024) meresmikan dua proyek penting restorasi lingkungan yakni Ecoriparian UMRI dan Unilak. Foto/Ist
“Ini Ecoriparian ke-100 yang saya buka, dan menurut saya sangat bagus karena bersentuhan langsung dengan masyarakat dan signifikansi sosialnya sangat tinggi,” kata Menteri Kota membuka dua proyek penting di bidang restorasi lingkungan. yaitu Universitas Ekoripar Muhammadiyah Riau (UMRI) dan Universitas Lancang Kuning (Unilak), pada Senin (30 September 2024).
“Jadi ada peran dan manfaat fisik, ada peran dan manfaat lingkungan, ada peran dan manfaat sosial budaya, ada peran dan manfaat arsitektural,” imbuhnya.
Selain itu, Menteri Kota menyatakan bahwa penting untuk mempertimbangkan tingkat kepentingan sosial ecoparian terhadap masalah lingkungan. Ia mencatat bahwa langkah-langkah untuk memperluas peluang ekonomi dan pendidikan masyarakat sangat sesuai dengan kondisi saat ini.
Menteri LHK menyampaikan, sejak tahun 2017 pertama kali dibuka ekowisata di Yogyakarta, masih banyak variasi bentuk dan program masyarakat.
Perlindungan lingkungan dan pemulihan ekosistem sungai
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerja sama dengan sektor swasta telah berhasil menyelesaikan proyek pembangunan eco-riparian yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan lingkungan dan memulihkan ekosistem di wilayah sungai.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah melaksanakan pengembangan ekowisata pada tahun 2017 hingga 2024 di 15 lokasi, dengan total pelayanan lebih dari 15.800 kepala keluarga dan penurunan beban pencemaran lebih dari 248,59 ton BOD/tahun. Program Pengurangan Beban Pencemaran BOD melalui Proyek Eco-Iparia yang dilaksanakan oleh UMRI dan Unilak bertujuan untuk mengurangi beban pencemaran lingkungan.
Program ini menunjukkan kontribusi nyata dalam mengurangi pencemaran air melalui pengelolaan ekosistem pesisir yang efektif di kedua lembaga tersebut. Sementara itu, dalam kurun waktu 2016 hingga 2024, dilakukan restorasi lahan berbasis replikasi ekosistem di 58 lokasi dengan luas total sekitar 558,34 hektar.
Konsep restorasi yang diterapkan meliputi eco-market, agrowisata, taman wisata, ruang terbuka hijau (RTH), ekowisata, arboretum, dan agroforestri. Menteri Siti Nurbaya juga menyampaikan terima kasih kepada dunia usaha atas komitmen nyata dan kontribusi dunia usaha dalam upaya bersama meningkatkan kualitas air dan menjaga lingkungan.
Kerja sama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perguruan tinggi, dunia usaha dan masyarakat diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup yang ada dan menciptakan lingkungan yang lebih baik, berketahanan dan berketahanan.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan Ruby Mulyawan mengatakan, PHR menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam memberikan pembinaan terhadap pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup di wilayah kerja Rokan.
“Dengan diserahkannya Ecoriparian kepada UMRI dan UNILAK, kami berharap dapat dikelola secara mandiri sehingga masyarakat Riau dapat merasakan manfaatnya,” tutupnya.
(maf)
Share this content:
Post Comment