Profil Nico Afinta, Mantan Kapolda Jatim yang Jadi Sekjen Kemenkumham


Kabar Indonesia, Jakarta – Inspektur Jenderal Niko Afinta diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Menteri Supratman Andi Agtas membenarkan hal tersebut dan mengatakan dirinya sendiri yang akan memimpin acara peresmian tersebut. Dalam perbincangan yang digelar pada Sabtu, 21 September 2024, dia menegaskan penunjukan ini merupakan langkah yang disetujui.

Niko akan menggantikannya Andap Budhi Revianto yang sebelumnya menjabat Sekretaris Jenderal. Berdasarkan informasi yang diterima Tempo melalui undangan email, pelantikan akan berlangsung di Graha Pengayoman, gedung Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, pada Selasa, 24 September 2024 pukul 10.00 WIB.

Supartono, Kepala Bagian Sumber Daya Manusia Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, juga membenarkan pelantikan tersebut dilakukan sesuai undangan yang ada. Sesuai undangan ya, ujarnya saat dikonfirmasi terpisah.

Profil Niko Athena

Nico Afinta lahir di Surabaya pada 30 April 1971, meniti karir sebagai polisi setelah menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian pada tahun 1992. Ia melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan mampu memperoleh gelar sarjana pada tahun 2001. beliau memperluas ilmu akademiknya dengan memperoleh gelar master dari Universitas Padjajaran pada tahun 2010.

Perjalanan pendidikan dan karir Niko Afinta dimulai dari masa kecilnya di Surabaya. Kutipan dari halaman Sekolah Tinggi Ilmu KepolisianBeliau menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 1983 dari Sekolah Dasar Katolik Indriyasan VII. Ia kemudian melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Surabaya pada tahun 1986 sebelum akhirnya menyelesaikan SMA di SMA Negeri 2 Surabaya pada tahun 1989. Tekadnya mengabdi pada negara semakin terlihat saat ia melanjutkan studi di Akademi Kepolisian (Akpol).

Beliau memperoleh gelar sarjana dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada tahun 2001. Lima tahun kemudian, pada tahun 2006, beliau menyelesaikan pendidikannya di Sespim Polri, dan pada tahun 2010, beliau menyelesaikan karir akademiknya dengan gelar Magister Hukum dari Universitas Padjajaran Bandung. Di puncak popularitasnya, pada tahun 2016, Nico mendapatkan gelar Doktor Hukum dari universitas yang sama, bertepatan dengan kelulusannya dari Sekolah Unggulan Personalia dan Kepemimpinan (Sespimti) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.

Setelah lulus dari Akpol, Niko mulai menjabat sebagai Pamapta di Poltabes Semarang pada tahun 1993, kemudian naik jabatan menjadi kepala departemen pada tahun 1994. Pada tahun 1996 menjabat sebagai Danton Taruna Akpola dan pada tahun 1997 menjadi Dankey Taruna Akpola. Pada tahun yang sama, Niko dikirim dalam misi internasional ke Bosnia dan Herzegovina sebagai bagian dari UN IPTF Pas PBB XIV hingga tahun 1998.

Sekembalinya ke Indonesia, Niko bekerja sebagai Kapolsek Metro Siputat di Polres Metro Jakarta Selatan pada tahun 2000. Pada tahun 2003, ia diangkat ke Polda Jawa Tengah sebagai Kepala Bagian Ekonomi Bareskrim. Ia kemudian menjabat Wakil Kepala Reserse Kriminal Polda Semarang pada tahun 2004. Direktorat V/Ranmore dan Kasubdit III/Jatan

Pada tahun 2011, ia dipromosikan menjadi Wakil Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya dan pada tahun 2013 dimutasi ke Medan sebagai Kapolrestabes. Karier Niko terus menanjak saat diangkat menjadi Kabagbindik di Sespimma Lemdikpol pada tahun 2015. Tahun 2016 merupakan salah satu tahun yang penting. dalam karirnya; Selain mendapat gelar doktor, ia juga diangkat menjadi perwira menengah di Bareskrim Polri. Tak lama kemudian, ia kembali ke Polda Metro Jaya sebagai Direktur Narkoba dan pada tahun 2017 dimutasi ke Dirreskrimum.

Pada tahun 2018, Niko diangkat menjadi Carobinopsnal di Barescream Polri, dan kemudian menjadi Dirtipidum pada tahun 2019. Setelah itu diangkat menjadi Sahlisopol Kaporri, dan pada tahun 2020 diangkat menjadi Kapolda Kalimantan Selatan. Tak lama kemudian dia dipindahkan ke posisi itu Kapolda Jatim di tahun yang sama. Namun pada tahun 2022, pasca peristiwa Kanjurukhan, Niko dimutasi ke posisi Sahlisosbud Kaporri. Pada tahun 2023 diangkat menjadi Kepala STIC Lemdikpola.

ELLYA SIAFRIANI | M.FAIZ ZAKI | HARIS SETTYAWAN | TONGKAT PTIC

Pilihan Editor: Nico Afinta diangkat menjadi Sekjen Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dinyatakan bersalah menyebabkan kerugian pada korban tragedi Kanjurukhan


Share this content:

Post Comment

You May Have Missed