Peter Carey Beberkan Plagiarisme Dosen Sejarah UGM di Buku soal Madiun


Kabar Indonesia, Jakarta – Sejarawan Peter Carey mengatakan bahwa tim penulis dari jurusan sejarah Universitas Gadjah Mada meminjam dari bukunya yang berjudul “The Power of Prediction.”

Dugaan plagiarisme bermula pada penghujung tahun 2019, saat salah satu teman Peter bercerita tentang dua buku karya tim UGM yang diduga menjiplak karyanya.

Kedua buku tersebut adalah Madiun: Sejarah Politik dan Transformasi Pemerintahan Abad 14 hingga Awal Abad 21 dan Raden Rangga Praviradirja III, Bupati Madiun, 1796–1811. Kedua buku ini merupakan hasil kolaborasi UGM dan pemerintah daerah Madiun.

Menurut Peter, sebagian bab keenam bukunya dikutip seluruhnya. Tujuh halaman itu diambil langsung dari Kekuatan Ramalan, kata Peter saat ditemui Tempo di sebuah kafe di Tangsel, Banten, Kamis, 7 November 2024.

Padahal, menurut Peter, dirinya sudah menerima dua eksemplar buku dari Sri Margana – salah satu dosen yang turut serta sebagai penulis – sejak 2018. Saat itu, kata Peter, dirinya sedang melakukan penelitian untuk menulis kata pengantar buku Madiun. : Dalam Sejarah Krisis” yang ditulis oleh Ong Hock Ham.

Namun, ia mengaku saat itu tidak menyadari ada bagian karyanya yang dikutip secara massal. Pada Februari 2020, Gramedia Popular Literature selaku penerbit The Power of Prediction menjadi perantara antara Peter dan tim UGM.

Menurut Peter, Setiadi yang saat ini menjabat Dekan Fakultas Ilmu Budaya UGM juga turut ambil bagian dalam mediasi tersebut. Namun, menurut Peter, alih-alih mengakui adanya plagiarisme, UGM justru mengklaim kedua buku yang dicetak Pemerintah Daerah Madiun tersebut merupakan versi fiktif.

“Itu tidak masuk akal. Informasi ini telah dicetak dua kali oleh Pemerintah Daerah Madiun, kata Peter. Peter pun menilai hasil mediasi kurang memuaskan. Ia berharap setidaknya UGM meminta maaf kepada dirinya sebagai penulis, serta kepada KPG yang mengalami kerugian finansial.

Usai pertemuan, Peter mengaku sudah beberapa kali menghubungi Setiadi dan Heddy Ahimsa Putra yang saat itu menjabat Ketua Senat FIB UGM. Namun, menurutnya, tidak ada satu pun jawaban yang memuaskan yang didapat dari mereka.

Dalam keterangan resminya, KPG menyatakan akan menyerahkan keputusan mengenai konsekuensi akademik kepada Senat FIB UGM. Namun Penerbit KPG dan Peter Carey belum pernah menerima informasi lebih lanjut dari FIB UGM terkait kebijakan Senat FIB UGM terkait dugaan pelanggaran etika profesi akademik, kata Kepala Redaksi dan Produksi KPG pada Senin, 4 November 2024 Christina Udiani, dikutip di situs tersebut. pernyataan resmi.

Menanggapi tudingan plagiarisme, Setiadi selaku Dekan FIB UGM membentuk tim untuk mengusut tudingan yang sudah beredar di media sosial. “Dekan FIB UGM telah membentuk tim untuk menyelidiki dugaan tersebut dan akan diberikan hasilnya secepatnya,” kata Setiadi dalam keterangan resmi, Senin, 4 November 2024.

Guru sejarah di Badan Bea Cukai UGM, penulis buku Shri Margana, mengatakan permasalahan tersebut sudah teratasi. “Masalah ini sudah diselesaikan oleh KPG yang membentuk tim investigasi dan menyimpulkan tidak ada dugaan dalam pekerjaan kami,” kata Margana melalui akun X @margana_s pada Minggu, 3 November 2024.

Share this content:

Post Comment

You May Have Missed