Penyusunan Angkatan Siber TNI Berlanjut di Pemerintahan Prabowo, Digadang-gadang Jadi Matra Keempat TNI


Kabar Indonesia, Jakarta – Pembentukan Cyber ​​Force sebagai divisi keempat Tentara Nasional Indonesia (TNI) dipastikan akan terus berlanjut pada masa pemerintahan Prabowo Subianto.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak memastikan langkah tersebut akan mendapat perhatian khusus mengingat peristiwa global yang menempatkan keamanan siber sebagai prioritas utama.

“Ini sudah menjadi ancaman global, namun kini terbukti dengan berbagai data yang kita miliki, ada beberapa permasalahan yang ada,” kata Maruli, di Jakarta, 11 September 2024.

Menurut Maruli, pembentukan Cyber ​​Force sangat penting untuk merespons permasalahan keamanan data dan serangan siber yang semakin banyak terjadi. Lebih lanjut, ia menegaskan TNI, khususnya TNI Angkatan Darat, sedang mempersiapkan berbagai aspek penting termasuk sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur untuk memastikan fungsi dan antisipasi ancaman siber dapat berjalan dengan baik.

Kapan perencanaan kekuatan siber dimulai?

Pembahasan mengenai pembentukan Cyber ​​Forces sebenarnya sudah dimulai sejak beberapa tahun terakhir. Gagasan ini pertama kali dikemukakan secara resmi oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam pidatonya di sidang tahunan MPR pada 16 Agustus 2024.

Kehadirannya dimaksudkan untuk memperkuat tiga matra yang ada yaitu angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara, kata Bamsoet dalam pidato pembukaan Sidang Tahunan MPR 2024 di Gedung MPR/DPR/DPD RI Jakarta, seperti dilansir Antara. Di antara.

Dikatakannya, mengingat posisi geopolitik Indonesia yang rentan, apalagi berhadapan langsung dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Australia, maka kehadiran Cyber ​​Force sangat diperlukan untuk memperkuat kekuatan darat, laut, dan udara yang ada.

Respon positif pun datang dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dalam keterangannya tertanggal 12 September 2024, Jokowi menyatakan dukungannya terhadap terciptanya dimensi siber.

“Saya kira nanti semua negara akan ke sana, termasuk saya kira (RI), tapi nanti pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto yang akan ke sana,” kata Jokowi seperti dikutip dalam video yang diperoleh. Laju.

Jokowi juga mengatakan, pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto akan terus membahas dan menerapkan dimensi baru tersebut.

Periklanan

Pada 3 September 2024, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membenarkan Presiden Jokowi telah mengeluarkan perintah resmi pembentukan Pasukan Siber TNI. Diakuinya, Jokowi memerintahkan dirinya, sebagaimana juga disampaikan dalam pidato MPR-nya, untuk membentuk Pasukan Siber TNI.

Ia menambahkan, saat ini TNI sudah memiliki satuan siber yang operasional, namun persoalan pembentukan satuan khusus akan dijajaki lebih lanjut.

Masalah dalam pembentukan kekuatan siber

Pembentukan Cyber ​​Force tidak hanya melibatkan TNI saja, namun juga memerlukan kerja sama berbagai pihak seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Menurut Jenderal Maruli, perlu ada pembagian tugas yang jelas mengenai peran masing-masing lembaga.

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (IAF) Marsekal Tonny Harjono juga tidak keberatan jika personel sipil juga menduduki posisi penting di Cyber ​​Force. Baginya yang terpenting adalah ilmu di bidang teknologi informasi.

“Yang penting adalah apa tujuan organisasi itu, melainkan ini dia. “Kami tidak peduli kami sipil atau militer,” kata Tonny, Rabu, 11 September 2024.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto juga menambahkan, TNI akan mengutamakan keterampilan dalam perekrutan personel Pasukan Siber. Unit ini kemungkinan besar akan dikelola oleh banyak profesional sipil dengan keahlian teknologi informasi (TI), tidak seperti unit militer lainnya yang mayoritas dikelola oleh personel militer.

PUTRI SAFIRA PITALOKA | SAPTO YUNUS | DANIEL A.FAJRI

Pilihan Redaksi: Soal Pembentukan Pasukan Siber TNI, Jokowi: Prabowo Menuju Ke sana


Share this content:

Post Comment

You May Have Missed