Pakar Siber Sebut AI dan Big Data Mampu Bantu Tanggulangi Judi Online, Begini Cara Kerjanya


Kabar Indonesia, JakartaPakar keamanan siber Prathama Persadha mengatakan bahwa pengenalan kecerdasan buatan atau kecerdasan buatan (AI) dan analisis data besar (data besar) dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan pemantauan dan pemecahan masalah Judi on line.

“Kedua teknologi tersebut dapat bekerja sama untuk menyediakan alat yang lebih canggih dan efektif untuk mendeteksi, menganalisis, dan merespons aktivitas perjudian online ilegal,” kata Pratama yang juga Ketua Cyber ​​Security Research Institute CISSReC di Semarang, Kamis. 14 November 2024

Pratama menjelaskan AI dapat memantau lalu lintas internet dan mengenali pola perilaku mencurigakan. Ini mengingat melalui pembelajaran mesinAI dapat dilatih untuk mengenali tanda-tanda spesifik perjudian online.

Guru Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) ini mengatakan, big data analytic memungkinkan pengumpulan dan analisis data dalam jumlah yang sangat besar dari berbagai sumber.

Dalam konteks perjudian online, data besar dapat mencakup riwayat transaksi keuangan, catatan akses internet, interaksi media sosial, dan banyak lagi, katanya. Karena dengan bantuan algoritma analisis yang canggih, data tersebut dapat diolah untuk mengidentifikasi pola yang mengindikasikan aktivitas perjudian ilegal.

Kombinasi kecerdasan buatan dan data besar juga dapat membantu mengembangkan model prediktif yang dapat mengidentifikasi situs perjudian ilegal sebelum aktif sepenuhnya, menurut mahasiswa pascasarjana di State Intelligence Institute (STIN) ini.

Dengan menganalisis data historis dan tren saat ini, model tersebut dapat memprediksi kapan dan di mana situs perjudian ilegal baru akan muncul, sehingga pihak berwenang dapat bersikap proaktif dalam mencegah aktivitas ilegal, kata Prathama.

Ia menambahkan, teknologi kecerdasan buatan juga dapat digunakan untuk menganalisis sentimen di media sosial dan forum diskusi, di mana banyak operator perjudian ilegal menggunakan media sosial untuk mempromosikan layanannya.

“Dengan menganalisis konten dan sentimen pengguna, AI dapat mengidentifikasi kampanye pemasaran perjudian ilegal dan mengambil langkah untuk menghapus atau memblokir konten,” kata Pratama.

Menkominfo meminta perusahaan teknologi berkontribusi aktif dalam pemberantasan perjudian online

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Teknologi Digital (Menkomdigi) Meutja Hafid meminta perusahaan teknologi seperti Meta, TikTok, dan X ikut aktif memberantas praktik perjudian online di Indonesia.

Dalam penilaiannya, platform media sosial milik perusahaan teknologi tersebut terus memberikan ruang bagi para pelanggar dan pengembang perjudian online untuk mempromosikan aktivitas ilegalnya.

“Harus saya sebutkan, maaf, itu termasuk Meta, TikTok, X, dll, Instagram. Makanya kami minta mereka juga ikut terlibat membantu Indonesia melawan perjudian. on line Ini. Dan menurut saya itu suatu keharusan,” ujarnya, Kamis di Jakarta Pusat.

Politisi Partai Golkar itu mengatakan, pemerintahan baru belum menghubungi langsung Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang menjalankan platform media sosial untuk membahas langkah pemberantasan perjudian online.

Namun, ia mengatakan pengelola sistem elektronik harus mewaspadai perlunya memperketat pengawasan penggunaan platform untuk mencegah penyebaran konten negatif, seperti konten promosi tentang perjudian online.

Meutya mengatakan PSE harus menjaga keselamatan pengguna platformnya di Indonesia, termasuk melindungi mereka dari paparan konten yang berdampak negatif, seperti konten yang mempromosikan perjudian.

“Kami melamar dan meminta semuanya, yang tentu saja kami terima. keuntungan atau mendapatkan keuntungan dari pangsa pasar Indonesia yang luas, pangsa pasar media sosial Indonesia yang luas dapat berkontribusi. “Ini keinginan kita bersama, bukan hanya pemerintah tapi juga rakyat, rakyat menginginkannya,” ujarnya.

Dalam upaya pemberantasan perjudian online, Kementerian Komunikasi dan Teknologi menonaktifkan akses terhadap 283.230 konten perjudian online pada tanggal 20 Oktober hingga 13 November 2024. Pemblokiran akses tersebut meliputi 261.881 konten yang didistribusikan melalui situs dan alamat IP, 11.792 konten di platform Meta, 2.332 konten Google/YouTube, 1.153 akun X, 70 akun Telegram, dan 38 akun TikTok.

Pilihan Editor: Penanggulangan Banjir dan Penataan Permukiman – Topik Debat Pilkada Jakarta Ketiga

Share this content:

Post Comment

You May Have Missed