Kisah 19 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens
Kabar Indonesia, Jakarta – Pilot Susi Air Philip Marc Mertens akhirnya dibebaskan oleh Organisasi Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) setelah disandera di Papua selama kurang lebih 20 bulan.
Kepala Operasional Satgas Penjaga Perdamaian Cartenza, Brigjen Faizal Ramadan mengatakan, pembebasan Philip dilakukan dengan pendekatan lunak, yakni melibatkan tokoh agama, gereja, dan adat Papua, serta keluarga Egianus Kogoi.
Upaya tersebut berhasil dan tidak ada korban jiwa dari kedua belah pihak, kata Faizal saat dikonfirmasi Tempo, Sabtu, 21 September 2024.
Garis waktu krisis penyanderaan pilot dimulai pada 7 Februari 2023. Susi Air nomor penerbangan SI 9368 dilaporkan hilang kontak. Pesawat yang dipiloti Philipp Marc Mertens itu dijadwalkan kembali ke Timika pada pukul 07.40 WIB. Dua jam kemudian, Susi Air meluncurkan pemancar sinyal darurat atau Emergency Locator Transmitter (ELT) dengan posisi aktif pada pukul 09.12 WIB.
Perusahaan menanggapi sinyal darurat dan mengirimkan pesawat lain untuk memeriksa situasi. Pesawat yang terbakar itu ditemukan di landasan bandara Kabupaten Paro. Pesawat PC-BVI rute pertama Timika – Paro dirusak oleh kelompok separatis TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoi. Kerusakan terjadi setelah mendarat di Bandara Apro pada Selasa 7 Februari 2023 pukul 0617 WIB.
Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom melalui keterangan tertulis mengaku bertanggung jawab atas sabotase pesawat Susi Air dan penyanderaan pilot Selandia Baru.
Keesokan harinya, Kapolri Jenderal Listje Sigit Prabowo mengatakan lima penumpang pesawat telah berhasil dievakuasi dan pilotnya belum ditemukan. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono membantah kabar pilot Selandia Baru disandera TPNPB-OPM. Ia mengatakan Kapten Philip Mertens melarikan diri setelah pesawatnya diduga dibakar oleh kelompok separatis.
Pada 14 Februari 2024, TPNPB-OPM mempublikasikan foto Philipp Mertens dan membantah pernyataan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang menyatakan pilot Susi Air bukan sandera OPM, melainkan melarikan diri. TNI dan Polri mencari Mertens melalui pesawat, helikopter, dan darat.
Dua hari setelah foto itu dipublikasikan, Brigjen J. O. Sembiring ditunjuk sebagai Panglima Komando Operasional Eksekusi TNI (Dankolaksops) untuk memimpin pelaksanaan operasi pembebasan Kapten Mark Mertens. Dankolaksops bekerja sama dengan Satgas Perdamaian Cartenza yang dipimpin Kompol Faizal Rahmadani.
Hingga Juni 2024, berbagai upaya untuk membebaskannya gagal. Pilot Susi Air itu sekadar membaur dengan masyarakat dan mengaku kondisinya baik. Hanya akses komunikasi dengan pihak luar, seperti penggunaan perangkat, yang dilarang. Mertens dikabarkan ingin bergaul dengan masyarakat, seperti mencari kayu bakar, dan semua kebutuhan narapidana terpenuhi. Salah satunya adalah pasukan TPNPB-OPM yang menyiapkan roti untuk makanan sehari-hari Mertens.
Periklanan
Pada tanggal 3 Agustus 2024, TPNPB-OPM menyatakan bahwa Aegianus Kogoya setuju untuk melepaskan pilot Mertens. Satgas Perdamaian Cartenza menilai pernyataan tersebut hanyalah propaganda belaka karena telah berkali-kali diberitahu mengenai rencana pembebasan tersebut, namun tidak pernah terwujud.
Sementara itu, dua hari setelah pengumuman ini, muncul kabar bahwa kelompok kejahatan bersenjata atau ACG telah membunuh pilot Selandia Baru berusia 50 tahun Glen Malcolm Conning. Pilot helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service tewas ditembak usai menerbangkan empat penumpang menuju kawasan Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Pada 15 September 2024, Juru Bicara TPNB-OPM Sebby Sambom menyatakan pihaknya akan mengeluarkan usulan pembebasan pilot Susi Air Philip Marc Mertens pada 17 September 2024. Dua hari kemudian, TPNPB-OPM mengumumkan usulan pembebasan pilot Susi Air Philip Marc Mertens. Pembebasan Mertens yang antara lain memuat bahwa pemerintah Indonesia tidak boleh melakukan tindakan militer dalam proses pembebasan pilot Susi Air. Pemerintah Indonesia harus menarik pasukan militer anorganik dari wilayah Nduga.
Empat hari kemudian, tepatnya pada 19 September 2024, TPNPB-OPM menuduh TNI-Polri menyerang markasnya untuk membebaskan Mehrtens, namun pemerintah Indonesia membantahnya.
Terakhir, pada 21 September 2024, pilot Susi Air Philip Marc Mertens dibebaskan. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (Organisasi Papua Merdeka) atau TPNPB-OPM dibebaskan. Susi pilot, Philip Mark Mertens yang disandera selama kurang lebih 19 bulan di Papua.
Kepala Bagian Operasi Satgas Penjaga Perdamaian Cartenz, Brigjen Faisal Ramadan mengatakan, pembebasan Philip dilakukan dengan bantuan pendekatan lembutyakni dengan melibatkan tokoh agama, gereja, dan adat Papua, serta keluarga Egian Kogoi.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen Hariyanto mengatakan Philip akan diterbangkan ke Jakarta dengan pesawat angkut TNI Angkatan Udara (AU) dengan nomor registrasi AI-7301 keesokan harinya.
LINDA LESTARI DAN YUDONO JANUAR DAN ANDY ADAM FATURAKHMAN
Pilihan Editor: Mari berperan dalam peluncuran pilot Sushi Air. Berikut profil mantan Pj Bupati Nduga Edison Gwijangge.
Share this content:
Post Comment