Kemenkes Sebut Penutupan PPDS untuk Cegah Intervensi Kasus Perundungan
Kabar Indonesia, Jakarta — Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kota Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya belum bisa mengizinkan 84 mahasiswa Program Pelatihan Dokter Spesialis Anestesi (PPDS) untuk magang di Rumah Sakit Umum Pusat. (RSUP). Kariadi,Semarang.
Kementerian Kesehatan mengatakan penghentian sementara PPDS akan membuat proses penyidikan kasus perundungan di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, berjalan berbeda. Peristiwa perundungan yang menimpa mahasiswa PPDS Aulia Risma ini berujung pada dugaan bunuh diri.
Kementerian Kesehatan juga tidak ingin ada pihak yang ikut campur jika kurikulum dilanjutkan kembali. “Kami ingin mempercepat pembukaan program pelatihan ini. Tapi kami juga ingin proses penyidikan berjalan lancar dan tidak ada lagi perundungan,” kata Nadia saat dihubungi Kamis, 19 September 2024 lalu.
Nadia mengatakan penutupan sementara PPDS dilakukan sebagai upaya mitigasi intervensi. Sebab, kasus perundungan ini melibatkan siswa yang lebih tua dan lebih muda, guru dan siswanya. Menurutnya, jika sistem pendidikan masih berjalan dan dilakukan penyelidikan, ada kemungkinan ada pihak lain yang diduga ikut campur sehingga sangat sulit menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, menurut Nadya, Kementerian Kesehatan ingin hasil pemeriksaannya diringkas terlebih dahulu. Setelah itu, tindakan lain diambil untuk memastikan bahwa perundungan tidak terjadi lagi.
Permohonan pembukaan izin program studi tersebut telah disampaikan beberapa waktu lalu oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip), Jan Wisnu Prayoko. Ia meminta Kementerian Kesehatan mengizinkan 84 mahasiswa PPDS anestesiologi untuk praktik di RS Kariadi.
Dalam kasus ini, Polda Jateng meminta keterangan 34 orang saksi. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto mengatakan, hasil pemeriksaan saksi akan dianalisis dan disinkronkan satu sama lain. Dia meyakinkan polisi akan fokus dan transparan dalam penyelidikannya. Ulasan tersebut juga akan disinkronkan dengan data yang diberikan pelapor.
Periklanan
Pengakuan Undip Semarang dan manajemen RS Kariadi Semarang terkait kasus perundungan di PPDS, tambah Artanto, diharapkan dapat meredakan situasi dan membuka jalan yang jelas dalam pengusutan kasus tersebut.
Kasus ini bermula dari mahasiswa PPDS Fakultas Kedokteran Undip Semarang Aulia Risma yang diduga bunuh diri di kosnya pada 12 Agustus 2024. Berdasarkan keterangan keluarga, sebelumnya ia pernah mengeluh menjadi korban perundungan dari generasi yang lebih tua.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta dugaan kasus perundungan ini segera terungkap. Kementerian bahkan melakukan penyelidikan yang hasilnya dilaporkan ke kepolisian daerah. Menurut kementerian, kasus perundungan di PPDS Undip ini bukan kali pertama terjadi. Kementerian Kesehatan menerima 540 laporan perundungan atau perundungan terhadap dokter di rumah sakit. Dari 540 laporan perundungan yang diterima, sebanyak 221 kasus terjadi di RS vertikal Kementerian Kesehatan.
Pilihan Editor:
Kisah lepasnya pilot Susi Philip Marc Mertens
Share this content:
Post Comment