Kata Pramono Anung soal Program Pulau Sampah di Jakarta
Kabar Indonesia, Jakarta – Calon gubernur nomor urut 3 Jakarta Pramono Anung bereaksi terhadap program “Pulau Sampah” yang menjadi perbincangan saat Heru Budi Hartono menjabat Pj Gubernur. Mantan Sekretaris Kabinet ini mengatakan, pengaturan Pulau Sampah merupakan tanggung jawab pemerintah pusat.
Program Pulau Sampah dinilai bisa menjadi solusi permasalahan terbatasnya lahan pembuangan sampah di daratan. Hal ini diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Jakarta. Namun usulan anggaran pembangunan tersebut ditolak Komisi D DPRD DKI Jakarta pada 15 Agustus 2024 karena terkait pulau reklamasi yang belum jelas konsepnya.
Sebagai calon Gubernur Jakarta, Pramono mengaku belum bisa memutuskan apakah program Pulau Sampah akan dilanjutkan atau diganti dengan alternatif solusi lain. Jadi aturan Pulau Sampah itu kewenangan pemerintah pusat dan (bila disetujui) akan kami laksanakan, ujarnya dalam pertemuan usai Deklarasi Relawan Muda Nyala Jakarta di Karet Semangi, Jakarta Selatan, Kamis, 31 Oktober 2024.
Saat ini, Pramono tak ingin mengambil keputusan di luar kewenangannya. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu juga tampaknya tak menyinggung program Pulau Sampah saat kampanye pemilu di Jakarta. Meski dalam pengawasan LajuPramono lebih sering menjelaskan program yang pertama kali dipelajarinya, dibandingkan mengomentari topik yang belum ia pahami.
Jadi saya juga tidak mau melakukan hal-hal di luar kewenangan saya, kata Pramono.
Berdasarkan pencarian Laju Dalam buku Visi dan Misi Pramono-Rano Karno, pasangan ini memaparkan sejumlah program isu lingkungan hidup di Jakarta, khususnya terkait banjir dan pencemaran udara. Permasalahan lingkungan hidup inilah yang disebut dengan program Jakarta Berseri.
Delapan indikator Jakarta Berseri tercatat di urutan nomor 3, antara lain pengembalian dan perbaikan sumur resapan yang ditutup agar pemanfaatannya maksimal. Kemudian pembangunan tanggul, waduk dan kolam pengendapan. Selain itu, juga dibahas kemungkinan penambahan jumlah instrumen pengukuran standar indeks pencemaran udara di beberapa lokasi di Jakarta.
Periklanan
Selain itu, Pramono-Rano Karno dalam visi dan misinya bertujuan untuk menyediakan air bersih perpipaan, meningkatkan ruang terbuka hijau menjadi 15 persen dan ruang terbuka biru menjadi 5 persen. Ada pula peningkatan jumlah rooftop garden dan kebun sayur di setiap bangunan vertikal di Jakarta, serta diperkenalkannya sistem alarm kebakaran di Jakarta.
Nasib Pulau Sampah
Sekretaris Daerah (Sekda) Joko Agus Setyono mengatakan program pembangunan pulau terpencil berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN). “Ini sudah kita anggarkan untuk PSN, jadi ini proyek yang mau tidak mau harus terlaksana,” ujarnya, Minggu, 27 Oktober 2024.
Joko mengatakan, pihaknya juga telah meminta dukungan Kementerian Lingkungan Hidup untuk mensukseskannya. “Jadi TIDAK “Hanya warga Jakarta saja, tapi nanti di Bekasi juga boleh dibuang ke pulau sampah,” ujarnya.
Meski begitu, ia mengakui program tersebut masih panjang karena memerlukan kajian lingkungan hidup, penelitian kelautan, dan lain sebagainya. “Ini akan menjadi topik yang sangat menarik untuk dibahas lebih lanjut,” kata Djoko.
Pilihan Editor: 7 Alasan Politisi KIM Plus Mendukung Pramono Anunga di Pilkada Jakarta
Share this content:
Post Comment