Inovasi Teknologi Penyiraman Otomatis Tingkatkan Produktivitas Kebun Durian di Bogor



inovasi-teknologi-penyiraman-otomatis-tingkatkan-produktivitas-kebun-durian-di-bogor-lzi Inovasi Teknologi Penyiraman Otomatis Tingkatkan Produktivitas Kebun Durian di Bogor

memuat…

Tim Fakultas Teknik Universitas Indonesia menerapkan sistem irigasi berbasis Internet of Things (IoT) di perkebunan durian Bavor Jaya Nagara, Pasir Munkang, Karingin, Kabupaten Bogor. Foto: Timur

BOGOR – Terobosan teknologi pertanian kini terlihat di perkebunan durian Pasir Munkang, Karingin, Kabupaten Bogor. Di bawah Program Pekerjaan Umum Tahun 2024 yang didanai oleh Badan Riset, Teknologi, dan Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, tim dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia. memperkenalkan sistem irigasi berbasis Internet of Things (IoT).

Tim dipimpin oleh Radon Delica, dosen Departemen Teknik Mesin FTUI, dan beranggotakan mahasiswa Muhammad Husni Fadillah, Miftahul Nadia dan Galih Hendra Bhagaskara.

Teknologi penyiraman otomatis ini dikembangkan khusus untuk mengatasi kemacetan pengelolaan air di perkebunan durian Bawor Jaya Nagara, mitra usaha yang bertugas mengairi lahan seluas 2 hektar.

“Dengan penyiraman secara manual, kebutuhan air setiap pohon tidak dapat dipenuhi. “Inovasi ini sangat membantu kami menghemat waktu dan tenaga,” kata Daryanta, pemilik perkebunan durian di Kabupaten Bogor.

Program pekerjaan umum ini menerapkan solusi irigasi yang lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan air setiap pohon durian secara optimal. Sistem ini terintegrasi dengan sensor yang dapat memantau konsumsi air secara real time. Rincian debit ini kemudian akan ditampilkan di layar untuk memudahkan pemantauan.

Jika kebutuhan air pada pohon durian terpenuhi maka sistem akan otomatis mengaktifkan alarm yang menandakan pohon telah tercukupi airnya. Sistem ini juga dilengkapi selang yang membungkus pohon durian dan dilengkapi alat penyiram mini untuk mendistribusikan air lebih merata.

Penerapan sistem ini memungkinkan operator kebun menghemat waktu dan energi sehingga mereka dapat melakukan tugas lain tanpa terganggu oleh tugas penyiraman manual yang padat karya.

Sistem irigasi otomatis ini berpotensi meningkatkan produktivitas pekerja di perkebunan durian hingga 50%. Sistem yang terpasang memungkinkan mereka untuk lebih fokus pada tugas lain, karena aktivitas penyiraman yang biasanya memakan waktu lama kini dapat dilakukan secara efisien dan semi otomatis.

Manfaat teknologi ini tidak hanya memudahkan pemenuhan kebutuhan air pohon durian, namun juga memberikan efek positif terhadap efisiensi kerja dan penghematan waktu di lapangan.

Program ini bertujuan tidak hanya untuk mengembangkan teknologi, tetapi juga untuk melatih operator kebun dalam pengoperasian dan pemeliharaan sistem irigasi otomatis. Dengan adanya pendampingan teknis, tim UI berharap sistem ini dapat terus bekerja maksimal dalam jangka panjang, mendukung keberlangsungan usaha pertanian durian di Bawoor Jaya Nagara.

Kedepannya, teknologi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya pada produksi durian, namun juga efisiensi dan keberlanjutan sektor pertanian secara keseluruhan.

(Yohanes)

Share this content:

Post Comment

You May Have Missed