Gembar-gembor Prabowo-Gibran Buat Kabinet Zaken, Bukan Hal Baru dalam Sejarah Indonesia
Kabar Indonesia, Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, saat ini Prabowo Subianto sedang mempertimbangkan beberapa nama untuk masuk kabinetnya. Pengumuman kabinet direncanakan setelah pelantikan Prabowo sebagai presiden pada Oktober tahun depan. Muzani menjelaskan, Prabowo berencana membentuk kabinet zaken.
Menurut dia, di kantor Zaken terdapat spesialis di segala bidang. Meski begitu, dia menegaskan para ahli tersebut bisa juga merupakan perwakilan partai politik, sehingga tetap relevan dengan jabatan yang akan diambilnya.
Wakil Ketua Partai Amanat Nasional (NMP) Viva Yoga Mauladi mendukung pernyataan tersebut. Menurut dia, tenaga ahli yang masuk dalam kabinet bisa menjadi wakil partai politik jika memiliki kemampuan dan pengalaman yang relevan di bidangnya.
Apa itu Kantor Bisnis?
Kabinet Zaken adalah jenis kabinet yang menteri-menterinya terdiri dari para ahli di bidangnya, bukan sekadar perwakilan partai politik tertentu. Meski begitu, para ahli tersebut tetap bisa menjadi wakil partai politik jika memiliki kompetensi yang memadai. Fungsi utama kabinet Zaken adalah menghindari duplikasi fungsi kabinet, memaksimalkan efisiensi kementerian, dan meminimalkan risiko korupsi.
Dalam sejarah Indonesia, kabinet zaken pertama kali muncul antara tahun 1957 dan 1959, ketika negara mengalami ketidakstabilan. Menurut situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kantor zaken tersebut merupakan kantor Juanda yang dibuka pada 9 April 1957 dan berhenti beroperasi pada 5 Juli 1959. Kabinet ini disebut juga dengan kabinet ekstra parlementer, yang dibentuk tanpa memperhitungkan jumlah kursi di parlemen.
Kabinet Juanda disebut Kabinet Karya (kabinet zaken) karena tidak tergabung dalam partai politik dan terdiri dari dua orang perwira militer. Kabinet Juanda berlangsung dari April 1957 hingga Juli 1959. Program kerja kabinet ini antara lain pembentukan Dewan Nasional, normalisasi NKRI, kelanjutan pencabutan perjanjian Konferensi Meja Bundar, perjuangan Irian Barat dan percepatan pembangunan (Kartasasmita 1995: 42) .
Kemunculan kabinet Zaken saat itu tidak terlepas dari pengaruh USDEK Manipol dan menandai peralihan menuju era demokrasi terkelola di bawah Presiden Sukarno. Pada tanggal 21 Februari 1957, Sukarno mengemukakan Konsep Presiden yang menyatakan bahwa demokrasi liberal tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Sebaliknya, ia mengusulkan sistem demokrasi terpimpin berdasarkan sila keempat Pancasila.
Periklanan
Konsep presidensial ini juga mencakup pembentukan kabinet Juanda yang dirancang sendiri oleh Sukarno. Kabinet ini sangat efektif dalam menjalankan tanggung jawabnya, salah satunya dengan disahkannya Deklarasi Juanda yang fokus pada wilayah perairan Indonesia.
Meskipun kabinet Juanda dikenal dengan sebutan kabinet zaken, namun konsep ini sebenarnya sudah diterapkan lebih awal pada kabinet Nazir yang menjabat pada 6 September 1950 hingga 21 Maret 1951, dimana menteri-menteri yang duduk dalam kabinet tersebut juga terdiri dari para ahli non-politik. .
Terbentuknya kabinet Zaken bukan berarti menghilangkan peran partai politik dalam pemerintahan. Partai politik tetap memainkan peran penting dalam sistem demokrasi modern dan diharapkan berpartisipasi aktif dalam pemerintahan.
Namun, Kabinet Menteri dinilai lebih fokus pada kepentingan rakyat ketimbang kepentingan partai. Kabinet yang berorientasi politik seringkali menghadapi risiko konflik kepentingan ketika menteri tidak hanya berperan sebagai pegawai negeri tetapi juga harus melindungi kepentingan partainya.
MICHELLE GABRIELA DAN ANANDA RIDHO SULISTHA | HENDRIK JAPUTRA | ANDY ADAM FATURAKHMAN | DI ANTARA
Pilihan Editor: PDIP memberi sinyal dukungan terhadap pemerintahan Prabowo dan apresiasi terhadap kabinet Zaken
Share this content:
Post Comment