Egianus Kogoya Bantah Tudingan Terima Uang dalam Pembebasan Pilot Susi Air
Kabar Indonesia, Jakarta – Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (Organisasi Papua Merdeka) atau TPNPB-OPM Komando Pertahanan Daerah III Ndugama-Derakma Egianus Kogoya membantah tuduhan menerima suap dalam pembebasan penerbang Susi.
Dalam video yang diperoleh Tempo, Egianus menyebut pembebasan pilot Susi Air yakni Philip Mark Mertens dilakukan milisi TPNPB berdasarkan nilai dan prinsip kemanusiaan.
“Kami membebaskan pilot tersebut berkat misi kemanusiaan,” kata Egian dalam video yang terlihat Laju pada hari Selasa, 24 September 2024
Namun dalam video berdurasi 5 menit 18 detik itu, Aegianus menyerukan pembebasan Philip dan tidak mengaitkannya dengan hal apa pun yang dapat menimbulkan provokasi.
“Tidak ada kepentingan pribadi karena kami melepaskan pilot tersebut sebagai bagian dari misi kemanusiaan,” ujarnya.
Sebelumnya, Markas TPNPB-OPM menyebut keikutsertaan mantan Pj Bupati Nduga Edison Gwijange dalam operasi pembebasan Philip sarat kepentingan politik jelang Pilkada 2024.
Juru bicara TPNPB Sebby Sambom mengatakan, kehadiran Edison sebenarnya tidak memberikan dampak signifikan terhadap operasi pembebasan Philip yang merupakan pilot Susi Air. Sebab, TPNPB mempunyai niat dan rencana melepas pilot berpaspor Selandia Baru pada September ini.
“Kami mengumumkan usulan ini, dan Aegianus juga menyetujuinya. Jadi tinggal membebaskan pilot yang disandera,” kata Sebby melalui pesan suara singkat.
Dalam siaran persnya, Mabes TPNPB juga menuding TNI-Polri melakukan suap melalui Edison Gwijange.
Sebbi menuturkan, Egianus Kogoya melakukan pengkhianatan terhadap Mabes Pusat dengan mempercepat pelepasan pilot tanpa koordinasi.
Periklanan
Pada tanggal 11 September, markas besar TPNPB mengeluarkan proposal pembebasan yang meminta PBB dan aktivis hak asasi manusia internasional, serta Indonesia, untuk bertindak sebagai mediator, kata Sebbie.
Tapi Aegianus mengkhianati kami, dia menyerah kepada TNI-Polri, menyerahkan pilotnya kepada Edison, kata Sebby.
Mantan Pj Bupati Nduga Edison Gwijange belum menanggapi konfirmasi Tempo terkait tudingan TPNPB yang menyebut perannya sarat kepentingan politik jelang pilkada.
Ketika ditemukan Laju Di kompleks Kartik Chandra Jakarta, Edison mengaku ingin istirahat dulu usai bertemu Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada Senin, 23 September malam.
Kepala Operasi Satgas Penjaga Perdamaian Cartenz Brigjen Faisal Ramadan juga membantah tudingan Edison memberikan uang dan kepentingan politik dalam operasi pembebasan Philip.
Tuduhan tersebut tidak memiliki bukti yang dapat dipercaya, kata Faizal.
Philip disandera milisi TPNPB usai mendaratkan pesawat Susi Air dengan kode registrasi PK-BVY di Bandara Paro, Nduga pada 7 Februari 2023. Saat itu, TPNPB ingin menukar pembebasan Philip dengan pengakuan kemerdekaan Papua dari Wellington dan Jakarta.
Setelah hampir dua puluh bulan menjadi sandera, Philip kembali ke keluarganya. Ia diangkut dari Nduga ke Mabes Polri Yonif B/Timika untuk menjalani pemeriksaan medis dan psikologis sebelum diterbangkan ke Lanud Halim Perdana Kusuma di Jakarta pada 21 September 2024.
Pilihan Editor: Media Asing Liput Pembebasan Pilot Susi Air Philip Marc Mertens, Apa Kata Mereka?
Share this content:
Post Comment