Edy vs Bobby Jelang Pilgub Sumut: Poin-poin Pesaingan Sengit Bobby Nasution dengan Edy Rahmayadi
Kabar Indonesia, Jakarta – Calon Gubernur (Kagub) Sumut nomor urut 1 Bobby Nasution-Surya dan nomor urut 2 Edi Rahmayadi-Hassan Basri akan memperebutkan 10.771.496 suara terbanyak pada pemilu tersebut. Pemilihan Gubernur Sumut 2024.
Sebelumnya, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut Robbie Efendi mengaku telah melaksanakan pemilihan ulang (daftar pemilih tetap) atau DPT.
“Kami telah melakukan tabulasi DPT (Daftar Pemilih Tetap) tingkat provinsi dari 33 kabupaten/kota se-Sumut. Totalnya 10.771.496 pemilih,” ujarnya di Medan, Rabu, 25 September 2024.
Robbie menjelaskan, dari total 10.771.496 pemilih yang terdiri dari 5.302.681 pemilih laki-laki dan 5.468.815 pemilih perempuan, tersebar di 33 kelurahan/kota.
Berikut momen persaingan sengit antara Bobby Nasution dan Edi Rahmayadi jelang Pilgub Sumut.
Sisi dukungan
Untuk Pilgub Sumut 2024, Bobby-Surya didukung beberapa partai seperti Koalisi Indonesia Maju atau KIM Plus yang antara lain Partai NasDem, PKS PAN, PKB, Partai Golkar, Partai Gerindra, PPP, Partai Demokrat, Partai Perindo . dan PSI dengan menetapkan suara sah DNRD Sumut pada Pemilu 2024 sebanyak 5.493.530 suara.
Sementara Edi-Hassan Basri yang diusung PDIP, Partai Hanura, PKN, Partai Buruh, Partai Gelora, dan Partai Ummat memperoleh 1.820.883 suara sah untuk DNRD Sumut pada Pemilu 2024.
Bobby bercanda, jalanan di Sumut jelek
Pada rapat paripurna penetapan nomor urut calon gubernur dan wakil gubernur Sumut, Bobby Nasution dalam sambutannya menyampaikan, pembangunan infrastruktur di Sumut belum merata. Bobby menyebutkan proyek pembangunan infrastruktur multiyears menelan biaya Rp 2,7 triliun. Selain itu, ia membandingkan jalan tersebut dengan provinsi tetangga.
Periklanan
“Kalau kita pusing berarti kita sudah masuk Sumut. Artinya jalan di Aceh bagus, jalan di Sumbar juga bagus. Begitu kita masuk ke Sumut, kepala kita langsung keluar karena infrastruktur di Sumut mungkin belum merata,” ujarnya.
Tak sampai disitu, Bobby kembali bercanda, nomor dua identik dengan proyek senilai Rp 2,7 triliun yang dijalankan pemerintahan Edi Rahmayadi.
“Saya setuju kita mendapat nomor satu, Pak Surya. Karena kalau nomor dua, ingat Rp 2,7 triliun. Pembangunan infrastruktur memang membutuhkan biaya, namun APBD Sumut cukup untuk membangunnya kembali. Kalau proyeknya bisa selesai mungkin agak bagus, tapi kalau tidak selesai, jalan di Sumut akan cukup sulit, kata Bobby.
Edi Rahmayadi: Jalan ini karya Mulono
Sementara Edi Rahmayadi dengan tenang menanggapi pernyataan Bobby. Ia mengatakan jalan ini berstatus jalan nasional dan terletak di perbatasan Sumut. Artinya, tanggung jawab atas kerusakan jalan ada pada pemerintah pusat, yaitu pemerintahan yang dipimpin mertua Bobby Nasution, Presiden Joko Widodo.
“Masalah infrastruktur yang Bobby sebutkan itu jalan perbatasan, nasional. Jalan Muleno yang belum selesai. Ada jalan yang belum selesai, bahkan kita kembali sebagai gubernur untuk menyelesaikannya,” ujarnya.
Muleno adalah nama Jokowi yang diberikan saat lahir oleh orang tuanya, Widyatno Notomihardjo dan Sujitami Notomihardjo. Namun nama tersebut tidak bertahan lama. Saat kecil, Jokowi kerap sakit-sakitan. Dalam budaya Jawa, jika anak laki-laki sering sakit, biasanya pemberian nama dianggap terlalu sulit.
“Nama itu tidak bertahan lama karena orang tua saya langsung mencari nama baru ketika saya sering sakit,” kata Jokowi dalam buku “Jokowi Menuju Cahaya” karya Albertiena Enda tahun 2018.
ANNISATUL FAFONA | ANANDA RIDHO SULISTHA | MUNGKIN LEANDA
Pilihan Redaksi: Bobby Nasution Isyaratkan Jalan di Sumut Buruk, Edi Rahmayadi: Mulyono Belum Rampungkan Jalan Ini
Share this content:
Post Comment