Direktur TSRC Sebut KIM Plus Setengah Hati Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Kabar Indonesia, Jakarta – Direktur Eksekutif Strategic Research and Consulting (TSRC) Yayan Hidayat mengatakan keputusan Mahkamah Konstitusi (MC) terkait ambang batas pengusulan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah telah mengubah perimbangan politik kekuasaan di Pilkada 2024, khususnya di Jakarta. .
Akibatnya, KIM Plus harus melakukan perhitungan ulang untuk menentukan langkah kebijakan ke depan. “Aspirasi koalisi besar seperti KIM Plus untuk mendominasi digagalkan dengan keputusan Mahkamah Konstitusi,” jelas Yayan dalam keterangan tertulis tertanggal 15 September 2024.
KIM merupakan gabungan partai pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuminga Raka pada Pilpres 2024. Sedangkan KIM Plus merupakan gabungan partai KIM dan partai yang tidak mendukung Prabowo-Gibran.
Keputusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 memuat perubahan ambang batas pencalonan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diajukan Partai Buruh dan Gelora. Dengan putusan tersebut, Mahkamah Konstitusi menyatakan partai politik yang tidak memperoleh kursi di DNRD dapat mengajukan pasangan calon.
Jika menghitung syarat pencalonan pasangan calon lintas partai politik atau gabungan partai politik yang maju dalam pemilu, tidak ada lagi ambang batas 20 persen kursi parlemen. MK menurunkannya menjadi 6-10 persen tergantung jumlah pemilih di masing-masing daerah.
Yayan mengatakan keputusan itu berdampak pada kontroversi Pilkada Jakarta. Ia pun menyoroti beberapa kontroversi pencalonan Ridwan Kamil yang bisa menggoyahkan situasi di internal partainya.
Ia menyebutkan sejumlah hal yang membuat partai berpikir dua kali sebelum memenangkan Ridwan. Salah satunya terkait banyaknya pihak yang mengungkap jejak digital mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.
Selain itu, Yayan juga menyebut ada beberapa kelompok yang memanfaatkan masalah primordialisme di kalangan pecinta sepak bola, yakni Viking dan Jackmania.
Menurut Yayan, salah satu tanda KIM Plus mulai menghitung ulang pasangan Ridwan Kamil-Suswano adalah mundurnya Ahmad Sahroni sebagai ketua tim pemenangan.
Salah satu indikator yang terlihat adalah mundurnya Saroni sebagai Ketua Tim Pemenangan RK-Suswono yang menunjukkan tidak tuntasnya komunikasi internal, jelasnya.
Periklanan
Sebelumnya, Sahroni ditunjuk sebagai Ketua Tim Sukses Ridwan Kamil dan Suswono (kali). Namun, kurang dari 24 jam telah berlalu sebelum dia membatalkan posisinya. Sahroni kemudian digantikan oleh Ahmad Riza Patria, mantan Wakil Gubernur Jakarta.
“Iya, ini yang namanya politik, dinamis, biasa saja. “Yang terpenting semua bekerja dan berperan maksimal dalam kemenangan pasangan calon yang diajukan partai dan koalisi,” kata Saharoni pada Senin, 9 September 2024 seperti dikutip Tempo.
Menurut Yayan, Pilkada Jakarta menjadi fokus dan episentrum Pilkada di daerah lain. Minimnya soliditas KIM Plus di beberapa daerah seperti Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur diyakini berdampak pada kuatnya koalisi di Pilkada Jakarta.
“Golkar misalnya memutuskan berkoalisi dengan PDIP di Banten, sementara PCB juga memutuskan berkoalisi sendiri dengan NasDem di Jawa Barat, dan di Jawa Timur justru PCB bertindak sendiri dengan menggunakan kader internal,” Yayan dikatakan.
Lebih lanjut, Yayan juga mengatakan, dari sudut pandang Gerindra, dukungan penuh terhadap Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta masih dipertanyakan. Sebab meski Ridwan Kamil dimutasi dari Jabar ke Jakarta, Gerindra nampaknya lebih fokus mendukung kader internalnya, yakni calon Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
Sementara itu, Ridwan Kamil mengatakan KIM sangat mendukung penunjukan Riza Patria sebagai Ketua Timses menggantikan Sahroni.
“Sahroni mendapat penugasan di KIM Plus tingkat pusat. Dan Pak Saroni bukan dari inti KIM. Setelah didiskusikan ulang, akan lebih lengkap jika berasal dari koalisi asli KIM, sebelum plus-plusnya ikut berperan. “Pak Ariza dipilih karena menjabat wakil gubernur,” kata Ridwan Kamil dalam pertemuan di kawasan Pati Unus, Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu, 14 September 2024.
Eka Yudha Saputra dan Alif Ilham Fajriadi berkontribusi pada penulisan artikel ini.
Pilihan Redaksi: Ridwan Kamil berjanji akan meningkatkan akses terhadap JIS yang dinilai kurang memadai
Share this content:
Post Comment