BNPT Paparkan Capaian RAN PE untuk Keamanan Nasional


INFORMASI NASIONAL – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Ketua Sekretariat Bersama Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Ekstremisme Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE), Comien. Lantai. Eddie Hartono, SIK, MH menegaskan, pelaksanaan RAN PE tahap pertama sukses besar. Hingga akhir fase ini, tercatat 132 dari 135 tindakan telah terlaksana dengan baik. Eddy mengatakan, pencapaian ini bukan sekedar kebanggaan semata, tapi juga bukti implementasi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 yang menjamin keterlibatan pemerintah dalam pencegahan ekstremisme kekerasan.

“Dari 135 aksi yang dilakukan Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, terdapat 132 aksi yang dilakukan, ini merupakan pencapaian yang sangat bagus. “Tindakan yang dilakukan telah mendapat pengakuan masyarakat luas dan menjadi bukti pelaksanaan amanah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 bahwa negara hadir untuk mencegah ekstremisme kekerasan yang mengarah pada terorisme,” ujarnya usai memimpin Komite Bersama Darurat Darurat RAS 2024. . Rapat Koordinasi Sekretariat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis, 21 November 2024.

Eddie menjelaskan, salah satu capaian penting RAS CP adalah kerja samanya dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam mendorong kebijakan di tingkat daerah. Hingga saat ini, delapan provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Banten telah menerbitkan peraturan daerah tentang Rencana Aksi Daerah (RAD) PE. Ia menyebutkan, Jawa Tengah bahkan mengalokasikan anggaran untuk program Sekolah Damai yang merupakan wujud nyata pelaksanaan RAN PE di tingkat daerah.

“Menteri Dalam Negeri sudah menerbitkan surat edaran (SE) kepada pemerintah daerah untuk pembentukan RAD PE. Sejauh ini sudah diterbitkan delapan provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Banten. Padahal, Jawa Tengah sudah mengalokasikan anggaran untuk program Sekolah Damai kami. “Ini yang mendukung aksi-aksi yang terjadi di daerah,” ujarnya.

Selain suksesnya tahap pertama, Eddie juga bercerita tentang persiapan RAS Darurat tahap kedua yang akan berlangsung pada tahun 2025-2029. Program ini akan mencakup sembilan tema inti keamanan manusia dengan menggunakan pendekatan tematik yang berbeda dari pendekatan inti pada fase sebelumnya. Untuk mengantisipasi terbitnya Perpres tentang Keadaan Darurat RAS Tahun 2025–2029, BNPT bersama Kementerian Dalam Negeri tengah menyiapkan surat edaran (LC) penelitian akademik sebagai pedoman kebijakan tahap selanjutnya.

Perwakilan Yayasan Wahida Olis Kholisoh berharap RAN PE tahap kedua ini mampu menarik lebih banyak elemen masyarakat dari berbagai kalangan. “Pada RAS Darurat tahap kedua, kami berharap akan muncul wajah-wajah baru. “Tidak hanya pihak yang menaruh perhatian pada isu peningkatan toleransi dan demokrasi, tetapi ada juga organisasi profesi, filantropis, dan media yang terlibat dalam mempromosikan Akademi Darurat Rusia periode kedua,” ujarnya.

Share this content:

Post Comment

You May Have Missed