Apa Saja Usaha yang Dilakukan untuk Menumpas Pemberontakan PRRI Permesta? Ini 6 Operasinya
memuat…
PRRI Permesta tercatat sebagai pemberontakan yang terjadi setelah Belanda mengakui Indonesia sebagai negara berdaulat. Foto/Khusus
Pemberontakan PRRI Permesta muncul dari sentimen masyarakat luar Jawa. Pasca kemerdekaan memang terjadi kesenjangan pembangunan dan pemerintah lebih fokus mengembangkan Pulau Jawa.
Kekesalan masyarakat di luar Pulau Jawa membentuk gerakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Untuk meredam pemberontakan PRRI Permesta, pemerintah segera melancarkan serangkaian operasi militer. Operasi apa yang dilakukan?
Operasi menumpas pemberontakan PRRI Permesta
1. Karya bermerek
Operasi pertama untuk menumpas pemberontakan PRRI Permesta dipimpin oleh Letkol Kaharuddin Nasution. Sasaran utama operasi ini adalah Riau pada tanggal 12 Maret 1958.
Pergerakan Operasi Tegas ke Pekanbaru, Riau, bisa dikatakan tidak menemui banyak kesulitan karena tidak ada perlawanan dari pihak pemberontak.
2. Operasi pada 17 Agustus.
Operasi ini dilaksanakan berdasarkan perintah bersama KSAD, KSAL dan KSAU tanggal 9 April 1958 010/P/GKS/1958. Operasi ini dipimpin oleh Kolonel Infanteri A. Yani yang menguasai kapal-kapal di perairan Padang.
Strategi ini terbukti berhasil dan membingungkan musuh karena berbagai spekulasi bermunculan mengenai kemungkinan di mana pasukan komando akan mendarat. Gerakan penipuan ini berhasil mengelabui musuh, dan pada tanggal 17 April 1958, pendaratan sebenarnya berhasil.
Setelah dua tempat di Padang berhasil dikuasai militer, diadakan pertemuan untuk membahas pergerakan selanjutnya. Hasilnya adalah pembersihan di sekitar area yang telah ditempati.
3. Operasi Sapta Marga I
Operasi ini dipimpin oleh Letkol Inf-Rukmito Hendranigrat dengan tujuan untuk mengalahkan PRRI di Sulawesi Tengah.
Operasi Sapta Marga I dipimpin oleh Letkol Sumarsono dan dikirim ke Sulawesi Tengah untuk segera membantu putra-putra setempat yang melakukan perlawanan. Pada akhirnya, akibat operasi ini, pada tanggal 1 April 1958, lapangan Palu dapat diduduki.
4. Operasi Sapta Marga II
Operasi Sapta Marga II dipimpin oleh Letkol Agus Prasmono pada tanggal 19 Mei 1958. Tujuan Operasi Sapta Marga II adalah merebut kota Gorontalo, Bandar Udara Tolotio dan sekitarnya.
Seperti pasukan sebelumnya, tidak butuh waktu lama bagi operasi Sapta Marga II untuk merebut kota Gorontalo.
5. Operasi Sapta Marga III
Tujuan operasi yang dipimpin Letkol Magenda ini adalah untuk membebaskan Sangir Talaud dari gerakan PRRI.
Setelah mengirimkan pasukan Operasi Sapta Marga III, mereka berhasil menguasai Sangir Talaud pada tanggal 23 Mei 1958 tanpa kesulitan apa pun.
6. Operasi Sapta Marga IV
Operasi pemberantasan PRRI Permesta yang terakhir adalah Operasi Sapta Marga IV yang dilakukan pada tanggal 16 Juni 1958. Tujuan operasi ini adalah menguasai kota Manado.
Akhirnya pada tanggal 21 Juni 1958, pasukan berhasil merebut kawasan Vori yang letaknya hanya beberapa kilometer dari Manado. Hal ini mengakhiri pengepungan kota Manado.
Itulah beberapa operasi yang dilakukan untuk meredam pemberontakan PRRI Permesta. Akhirnya pada tahun 1960, seluruh Sulawesi dan Sumatera dikuasai oleh pasukan APRI.
(abd)
Share this content:
Post Comment