Abdul Mu’ti: Menyoroti Masalah Distribusi Guru hingga Pendidikan Matematika Sejak TK
Kabar Indonesia, Jakarta – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah atau Mendikdasmen Abdul Muti akan mengevaluasi berbagai kebijakan di kementeriannya. Hal itu diungkapkan Muti di hadapan sejumlah pimpinan media di Jakarta pada Selasa, 5 November 2024. “Apa gunanya ganti menteri dan kebijakannya tetap sama?” – katanya.
Baru-baru ini, Abdul Muti menghadiri rapat kerja dengan Komisi X DPR RI. Dalam kesempatan tersebut, Abdul Muti menyampaikan beberapa hal yang menjadi fokus programnya. Dia juga sering berbicara tentang takdir silabus Kebebasan untuk belajar.
1. Masalah distribusi guru
Dalam rapat kerja gabungan dengan Komisi
“Kalau boleh saya katakan, rasio jumlah guru dan siswa kita sekarang bisa dibilang ideal. “Masalah pendidikan dasar dan menengah kita saat ini adalah distribusi guru yang tidak merata dan hal itu terus menjadi masalah,” kata Muti, seperti dikutip dari Antara. Di antara. Permasalahan utamanya, kata dia, guru tidak merata, terutama di daerah tertinggal, perbatasan, dan terpencil (3T).
2. Mengundang kepala dinas pendidikan.
Abdul Muti rencananya akan mengundang para tokoh pendidikan se-Indonesia pada Senin, 11 November 2024. Hal ini agar ia bisa memperoleh informasi mengenai beberapa hal, seperti guru dan tenaga pengajar yang berstatus pegawai negeri dengan perjanjian kerja (PPPK). ), serta sistem Penerimaan Peserta Pendidikan Baru (PPDB) dengan jalur zonasi. Ia berharap dengan mendengarkan pejabat pemerintah daerah, ia dapat merumuskan kebijakan yang tepat sasaran.
3. Minta dukungan Komisi X
Abdul Muti membutuhkan dukungan Komisi X DPR dalam memperjuangkan perbaikan institusi dan infrastruktur pendidikan, khususnya fisik bangunan di kawasan 3T. “Iya ini juga salah satu kendala kami, dan menurut informasi yang kami terima perlu dukungan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu 6 November 2024, dikutip Di antara.
Muti menambahkan, KPU
4. Pendidikan matematika dari TK.
Dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Abdul Muti juga mengumumkan akan mempersiapkan pendidikan matematika mulai dari TK. Dijelaskannya, pembelajaran matematika di TK merupakan bagian dari program penguatan pendidikan tinggi, literasi, numerasi, dan sains teknologi, yang meliputi pengajaran matematika, sains, dan teknologi sejak usia dini.
“Penguatan pendidikan tinggi, literasi, numerasi, dan iptek, termasuk pendidikan matematika, iptek. “Kita rencanakan, Insya Allah pendidikan matematika dimulai dari TK,” kata Muti pada Rabu, 6 November 2024 seperti dikutip dari Antara. Di antara.
5. Nasib kurikulum belajar mandiri
Abdul Muti pun angkat bicara soal nasib kurikulum. Ia mengaku masih mempertimbangkan rencana perubahan kurikulum Merdeka Belajar untuk melatih siswa dan belum bisa memastikan apakah akan mengubah atau mempertahankan kurikulum tersebut.
Apakah akan ada kurikulum baru untuk sekolah dasar dan menengah akan menjadi jelas pada tahun ajaran baru 2025-2026 tahun depan, katanya. Sebab, kurikulum tidak bisa diubah pada pertengahan tahun ajaran.
Jadi, perubahan atau kekurangannya (perubahan) akan kami umumkan pada awal tahun ajaran, kata Abdu Muti di kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, Selasa, 5 November 2024.
NOVALI PANJI NUGROHO | DI ANTARA
Share this content:
Post Comment